Jumat 02 Sep 2022 18:11 WIB

Pemerintah Operasi Pasar Telur, Ikappi: Pemain Besar Langsung Jatuhkan Harga

Telur ayam yang digelontorkan pemerintah dihargai Rp 27 ribu per kg.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Penjual melayani warga yang membeli telur ayam ras saat operasi pasar di Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (2/9/2022). Operasi pasar yang diselenggarakan oleh Badan Pangan Nasional tersebut menjual telur ayam ras dengan harga Rp 27.000/Kg dan dilaksanakan dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga telur murah untuk Masyarakat. Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika.
Penjual melayani warga yang membeli telur ayam ras saat operasi pasar di Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (2/9/2022). Operasi pasar yang diselenggarakan oleh Badan Pangan Nasional tersebut menjual telur ayam ras dengan harga Rp 27.000/Kg dan dilaksanakan dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga telur murah untuk Masyarakat. Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pangan Nasional mulai melakukan operasi pasar telur ayam murah dengan menggelontorkan ratusan ton telur ayam per hari di sejumlah pasar wilayah Jakarta. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyebut, para pemain besar yang menguasai pasar turut menurunkan harga lebih dalam demi menyaingi pasokan murah dari pemerintah.

Telur ayam murah yang digelontorkan pemerintah dihargai Rp 25 ribu per kg untuk pedagang dan Rp 27 ribu per kg untuk konsumen. Jauh lebih rendah dari rata-rata harga konsumen sekitar Rp 30 ribu-Rp 31 ribu per kg.

Baca Juga

Pasokan yang digelontorkan sebanyak 25 ton per hari untuk masing-masing pasar yang menjadi tempat operasi pasar. Yakni di Pasar Minggu, Pasar Cijantung, Pasar Inpres Bata Putih Kebayoran Lama, Pasar Kebayoran Lama, serta Pasar Sayur Cipulir.

"Jujur, begitu Badan Pangan menurunkan pasokan 25 ton, para pemain besar menurunkan harga sampai hancur habis. Pemerintah jual ke pedagang Rp 25 ribu per kg, mereka Rp 24.800 per kg," kata Ketua Umum Ikappi saat ditemui di Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (2/9/2022).

Mansuri mengatakan, langkah para pemain besar yang menurunkan harga itu lantaran takut kehilangan pasar. Menurutnya, pemain besar telur ayam lebih memilih rugi ketimbang harus kehilangan langganan.

"Tapi, kami tidak akan menyerah. Stok (operasi pasar) yang ada saat ini akan kita habiskan dan langsung dijual ke pedagang," kata Mansuri.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetya Adi, mengatakan, pemerintah tidak ingin para pedagang besar menjatuhkan harga telur secara sepihak. Hal itu dapat merugikan peternak telur ayam karena akan berpengaruh pada pergerakan harga telur.

"Ketika harga di pasar tinggi, dijual harga tinggi, masyarakat terbebani, pemerintah hadir. Pemerintah bukan mau jatuhkan harga di peternak tapi menstabilkan harga," kata Arief.

Adapun, Arief menyebut, harga jual telur ayam Rp 25 ribu per kg ke pedagang dan Rp 27 ribu per kg ke konsumen sudah menjadi kesepakatan bersama dengan para produsen telur ayam. Harga tersebut dapat ditekan lantaran pemerintah memberikan subsidi logistik sehingga harga dapat ditekan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement