Sabtu 03 Sep 2022 06:39 WIB

Moeldoko Ingin Politeknik Gusdurian Wujudkan Nilai-Nilai Gus Dur 

Penggunaan nama Gus Dur pada perguruan tinggi bukan sekadar untuk gaya-gayaan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/Antara/ Red: Ratna Puspita
Politeknik Gusdurian, yang diresmikan di Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat (2/9/2022) kemarin diharapkan mampu mewujudkan nilai-nilai Kyai Haji Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Foto: Republika
Politeknik Gusdurian, yang diresmikan di Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat (2/9/2022) kemarin diharapkan mampu mewujudkan nilai-nilai Kyai Haji Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko berharap Politeknik Gusdurian mampu mewujudkan nilai-nilai Kyai Haji Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Moeldoko mengatakan, Gus Dur merupakan tokoh bangsa yang sangat konsisten membela masyarakat yang lemah, miskin, dan terpinggirkan. 

Gus Dur juga menjadi paling depan dalam memperjuangkan semangat toleransi dan menjaga kebinekaan Indonesia. “Pemikiran dan nilai-nilai Gus Dur inilah yang harus mampu diejawentahkan (dijalankan) dalam pengelolaan Politeknik Gusdurian,” kata Moeldoko saat menghadiri peresmian dan pengukuhan Politeknik Gusdurian Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat (2/9/2022), dikutip dari siaran pers KSP pada Sabtu (3/9/2022). 

Baca Juga

Moeldoko optimistis, Politeknik Gusdurian bisa melahirkan sumber daya manusia Indonesia yang memiliki karakter kuat sehingga mampu bersaing di tengah situasi global yang semakin kompetitif. Ia mengatakan, karakter kuat tersebut harus dilandaskan pada sembilan nilai utama Gus Dur, yakni ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, kesederhanaan, persaudaraan, kesatriaan, dan kearifan tradisi. 

“Sembilan nilai utama pemikiran Gus Dur ini sangat sejalan dengan Visi SDM Unggul 2045 yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi. Untuk itu, Poltek Gusdurian harus bisa membawa optimisme Indonesia Maju,” ujar dia. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga berharap Politeknik Gusdurian menghasilkan ahli-ahli keilmuan dan keahlian yang moderat merujuk pada ajaran Gus Dur. "Tentu saja dengan nilai-nilai Gus Dur karena namanya juga Gusdurian, mudah-mudahan ini juga menjadi agen untuk melakukan moderasi-moderasi sehingga orang yang sekolah di sini menjadi orang-orang yang moderat," kata Ganjar usai menghadiri peresmian Politeknik Gusdurian di Pendapa Kabupaten Banyumas, Jumat.

Lulusan Politeknik Gusdurian juga diharapkan bisa berkontribusi dalam dunia pendidikan dan memenuhi kebutuhan industri yang cukup banyak. Menurut Ganjar, Politeknik Gusdurian ke depan dapat menghadirkan program-program studi yang cocok dengan perubahan zaman misalnya bicara tentang teknologi informasi.

Untuk dapat memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) tersebut, Ganjar berpesan agar Politeknik Gusdurian bekerja sama dengan industri. Kerja sama itu kemudian dapat diaplikasikan dalam bentuk teaching industry yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang ada.

"Kalau itu ada maka klop, banyak praktiknya sehingga nanti anak-anak yang sekolah di politeknik menjadi skill labor yang kemudian itu dicari orang," ujarnya.

Putri bungsu Gus Dur, Inayah Wahid, yang juga hadir mengatakan hal yang sama dengan Ganjar. Menurut Inayah, sejauh ini sudah ada tiga perguruan tinggi atau institusi pendidikan yang dinamai sebagai bentuk penghargaan kepada Gus Dur, diantaranya UIN Abdurrahman Wahid Pekalongan, Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Abdurrahman Wahid Tegal, dan Politeknik Gusdurian.

"Penggunaan nama Gus Dur bukan sekadar untuk gaya-gayaan saja, namun ada sesuatu yang jauh lebih besar bahwa ada beban dan janji yang harus ditepati sebagaimana harapan keluarga dan teman-teman jaringan Gusdurian untuk meneruskan atau menjadi legacy dari nilai-nilai dan karakter-karakter yang selama ini dibawa oleh Gus Dur," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement