Sabtu 03 Sep 2022 20:36 WIB

Rachmat Gobel: Ikan Tuna Berpeluang jadi Komoditas Atasi Krisis Pangan

Gobel gelar Festival Ikan Tuna 2022 sebagai upaya bangun keanekaragaman kuliner

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seorang pelayan menyiapkan menu sashimi tuna bagi pengunjung pada Festival Ikan Tuna di Lapangan Ippot, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Jumat (2/9/2022). Kegiatan yang diinisiasi oleh Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel dan didukung oleh Bank Indonesia tersebut digelar untuk mengenalkan tuna sebagai salah satu komoditas perikanan unggulan Gorontalo yang dapat diolah menjadi berbagai menu massakan seperti sate tuna, tuna woku, sashimi, salad tuna dan menu lainnya.
Foto: ANTARA/Adiwinata Solihin
Seorang pelayan menyiapkan menu sashimi tuna bagi pengunjung pada Festival Ikan Tuna di Lapangan Ippot, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Jumat (2/9/2022). Kegiatan yang diinisiasi oleh Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel dan didukung oleh Bank Indonesia tersebut digelar untuk mengenalkan tuna sebagai salah satu komoditas perikanan unggulan Gorontalo yang dapat diolah menjadi berbagai menu massakan seperti sate tuna, tuna woku, sashimi, salad tuna dan menu lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel mengatakan ikan tuna berpeluang menjadi salah satu komoditas unggulan RI dalam mengatasi krisis pangan dunia.

Rachmat Gobel mengatakan banyak wilayah penghasil ikan tuna termasuk Gorontalo, sehingga potensi ini harus dipahami dengan baik oleh nelayan.

"Oleh karena itu, saya sengaja menggelar Festival Ikan Tuna 2022, sebagai bagian dari upaya membangun keanekaragaman kuliner hasil olahan ikan tuna. Juga menjadikan komoditas ini sebagai bagian penting dalam mengatasi krisis pangan," katanya di Gorontalo, Sabtu (3/9/2022).

Festival Ikan Tuna digelar di Lapangan Ipot, Kabupaten Bone Bolango itu pada 2 hingga 4 September 2022. Ajang ini diharapkan bisa membangkitkan perekonomian Gorontalo, melalui kuliner dan pariwisata.

Menurutnya, selama pandemi COVID-19, banyak persoalan dihadapi termasuk di sektor perikanan tangkap. Melalui festival itu, diharapkan perekonomian di sektor riil yang digerakkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dapat bangkit. Termasuk semangat para nelayan tangkap di seluruh wilayah Gorontalo untuk terus berproduksi.

Hal itu menjadi salah satu alasan penting, kata Rachmat, untuk menyempatkan waktu berdiskusi dengan para nelayan dari kabupaten dan kota di Provinsi Gorontalo.

Nelayan diharapkan dapat menyampaikan persoalan yang dihadapi untuk diatasi bersama. Seperti keluhan nelayan yang menggunakan kapal ikan berkekuatan 30 Gross Ton (GT) maupun di atasnya, yang sulit melaut karena banyaknya peraturan.

"Kita cegah nelayan kehilangan energi karena peraturan-peraturan yang sulit dihadapi. Dan akhirnya menghambat gerak nelayan," katanya.

Melalui diskusi bersama nelayan, yang juga dihadiri para kepala daerah dan pimpinan DPRD, diharapkan dapat membangun tekad agar beberapa tahun ke depan, sektor perikanan tangkap di Gorontalo semakin maju dan menyejahterakan nelayan.

Dengan begitu, Gorontalo dapat menjelma sebagai pusat kuliner ikan tuna dengan beragam produk olahan unggulan yang dihasilkan, ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement