Selasa 06 Sep 2022 09:55 WIB

PT Dirgantara Indonesia Harap Negara G20 Tertarik Pesawat N-219

PT Dirgantara Indonesia harap negara G20 tertarik untuk membeli pesawat N-219

Red: Esthi Maharani
Pesawat N-219 buatan PT Dirgantara Indonesia.
Foto: Lapan
Pesawat N-219 buatan PT Dirgantara Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG - PT Dirgantara Indonesia berharap negara-negara yang tergabung dalam forum G20 tertarik untuk membeli pesawat Nurtanio 219 (N219) yang merupakan hasil karya anak bangsa Indonesia.

Direktur Produksi PT Dirgantara Indonesia Batara Silaban di Tanjung Pandan, Belitung, Selasa (6/9/2022), mengatakan kegiatan pelaksanaan pertemuan tingkat Menteri Pembangunan G20 di Belitung pada 7-9 September merupakan kesempatan untuk memperkenalkan pesawat N219 ke dunia internasional sehingga pesawat karya anak bangsa Indonesia dapat dibeli.

"Diberi kesempatan untuk "show case" N-219 di G20 tentunya banyak tamu-tamu "key person" akan melihat langsung sehingga N-219 ini lebih cepat tambah order," katanya.

PT Dirgantara Indonesia berkesempatan memamerkan pesawat karya anak bangsa N-219 dalam kegiatan pertemuan tingkat Menteri Pembangunan G20 di Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada 7-9 September.

"Dalam rangka side event Presidensi G20 di Belitung pesawat Nurtanio 219 sebagai karya anak bangsa hadir sebagai produk ikon nasional yang akan dipamerkan kepada perwakilan Menteri dan tamu undangan yang hadir," ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya menjadikan momentum pertemuan tingkat Menteri Pembangunan G20 di Belitung untuk membangkitkan kembali industri kedirgantaraan di Tanah Air.

Dia menyebutkan, salah satu kegiatan utama pada side event Presidensi G20 adalah "Internasional Seminar Aerospace Industry Development: Harnessing The Ecosystem of Aerospace Industry in Indonesia yang akan berlangsung di Suite Belitung Hotel pada tanggal 7-9 September.

"Di dalamnya mencakup agenda high level panel (ministerial session) dan pameran dengan tema yang terkait dengan ekosistem industri dirgantara" katanya.

Dikatakan dia, pesawat N219 dikembangkan secara khusus untuk dapat beroperasi di wilayah pegunungan dengan kemampuan "short take off landing" di landasan yang panjangnya kurang dari 800 meter dan tidak beraspal.

Dalam pemanfaatan pesawat N219 Nurtanio dapat digunakan dengan berbagai konfigurasi sesuai kebutuhan pengguna, baik untuk angkut penumpang, logistik, maupun "medical evacuation" dan "flying doctor,".

"Pesawat ini mampu terbang dalam selama dua jam, bisa mengangkut sebanyak 19 penumpang dan bisa mengangkut kargo, jadi pesawat ini sangat multi purpose cocok untuk rute-rute perintis salah satunya di Bangka Belitung ini," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement