Selasa 06 Sep 2022 20:42 WIB

Sulbar Hentikan Sementara Pengiriman Hewan Ternak ke Kalimantan

Penghentian pengiriman hewan ternak ini khusus kambing.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Pemeriksaan hewan ternak, kambing. (ilustrasi)
Foto: Antara/Arief Priyono
Pemeriksaan hewan ternak, kambing. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Tim Satuan Tugas Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) Provinsi Sulawesi Barat menghentikan sementara pengiriman hewan ternak ke Pulau Kalimantan.

"Penghentian pengiriman hewan ternak, khusus kambing ke Pulau Kalimantan untuk mencegah penyebaran PMK," kata Kepala Karantina Pertanian Mamuju Agus Karyono, di Mamuju, Selasa (6/9/2022).

Baca Juga

Ia menyampaikan, sebelum penghentian pengiriman, Sulbar setiap bulannya mengirim sedikitnya 10 ribu ekor kambing ke Pulau Kalimantan.

Sulbar, lanjutnya, selama empat bulan, yakni periode April hingga Juli 2022 berhasil mempertahankan zona hijau bebas PMK.

Berbagai upaya yang dilakukan Satgas PMK dalam mencegah masuknya virus yang menyerang kuku dan mulut hewan ternak, diantaranya pengetatan di pelabuhan dan dan bandara.

Selain itu, pengetatan masa karantina 14 hari yang biasanya hanya tiga sampai empat hari, serta harus dilakukan uji laboratorium bebas dari PMK.

"Kami sudah melakukan berbagai upaya agar Sulbar tetap zona hijau. Tapi wilayah bagian Barat, yakni Kabupaten Mamasa yang berbatasan langsung dengan Tana Toraja Sulawesi Selatan yang pertama kali terpapar PMK di Sulbar," kata Agus Karyono.

Kabupaten Tana Toraja, tambahnya, merupakan wilayah yang pertama kali terpapar PMK di Pulau Sulawesi dan kedua Mamasa.

"Jadi, sejak 6 Agustus 2022 Sulbar sudah dinyatakan zona merah PMK. Terkait langkah-langkah, bersama Satgas PMK kami melakukan pengetatan di setiap pelabuhan pintu masuk dan sampai saat ini kita hentikan pengiriman hewan ternak ke Kalimantan," kata Agus Karyono.

Satgas PMK Sulbar, kata dia, saat ini terus memasifkan vaksinasi terhadap hewan ternak yang rentan terpapar PMK, diantaranya sapi, kerbau kambing, dan babi.

Vaksinasi tersebut, lanjutnya, bertujuan memberikan kekebalan pada ternak sehingga mampu melawan virus.

"Vaksin diberikan kepada ternak yang sehat. Kami memasifkan vaksinasi sehingga Sulbar kembali nol kasus. Sampai saat ini, sudah ada lebih 600 ternak yang telah divaksinasi," ujar Agus Karyono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement