Kamis 08 Sep 2022 08:32 WIB

Jenderal Ukraina: Ada Ancaman Rusia Gunakan Senjata Nuklir

Ada ancaman langsung penggunaan senjata nuklir taktis oleh angkatan bersenjata Rusia

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Jenderal Valeriy Zaluzhnyi mengatakan, ada ancaman Rusia menggunakan senjata nuklir di negaranya.
Foto: Satellite image ©2022 Maxar Technologies via
Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Jenderal Valeriy Zaluzhnyi mengatakan, ada ancaman Rusia menggunakan senjata nuklir di negaranya.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV – Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Jenderal Valeriy Zaluzhnyi mengatakan, ada ancaman Rusia menggunakan senjata nuklir di negaranya. Menurutnya, hal itu nantinya bisa memicu Perang Dunia III.  

“Ada ancaman langsung penggunaan, dalam keadaan tertentu, senjata nuklir taktis oleh angkatan bersenjata Rusia. Juga tidak mungkin untuk mengesampingkan kemungkinan keterlibatan langsung negara-negara terkemuka dunia dalam konflik nuklir ‘terbatas’, di mana prospek Perang Dunia III sudah terlihat secara langsung,” tulis Zaluzhnyi dalam sebuah artikel yang ditulisnya bersama anggota parlemen Ukraina Mykhailo Zabrodskyi dan diterbitkan di kantor berita Ukraina, Ukrinform, Rabu (7/9/2022).

Baca Juga

Bertolak dari asumsi tersebut, Zaluzhnyi dan Zabrodskyi menilai, perang di negaranya masih akan berlangsung hingga tahun depan. “Lamanya perang sudah diukur dalam beberapa bulan, dan ada banyak alasan untuk percaya bahwa periode waktu ini akan melampaui 2022,” kata mereka.

Mereka menilai, Ukraina perlu mencocokkan jangkauan serangan senjata Rusia untuk mengubah gelombang perang, “Satu-satunya jalan menuju perubahan utama dalam situasi strategis tidak diragukan lagi adalah serangkaian beberapa serangan balik berturut-turut, atau idealnya simultan, oleh angkatan bersenjata Ukraina selama kampanye (serangan) 2023,” tulis Zaluzhnyi dan Zabrodskyi.

Zaluzhnyi dan Zabrodskyi berpendapat, senjata yang dipasok Barat akan menjadi tulang punggung pertahanan Ukraina tahun depan. “Pada tahun 2023, basis material perlawanan Ukraina harus tetap menerima bantuan militer yang signifikan dari negara-negara mitra kami,” kata mereka.

Perang Rusia-Ukraina telah berlangsung sejak 24 Februari lalu. Setelah lebih dari setengah tahun terlibat konfrontasi, kedua negara tersebut memang belum memperlihatkan indikasi untuk merundingkan kesepakatan damai maupun gencatan senjata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement