Jumat 09 Sep 2022 05:39 WIB

Minat Baca Masyarakat Perlu Ditingkatkan, KBI Ajak Masyarakat Gemar Membaca

Untuk meningkatkan minat baca,  perlu kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak.

Red: Irwan Kelana
PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI)  melalui Program KBI Peduli  memberikan bantuan buku bacaan kepada anak-anak di Rumah Pelangi, kawasan Bekasi, Jawa Barat.
Foto: Dok KBI
PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) melalui Program KBI Peduli memberikan bantuan buku bacaan kepada anak-anak di Rumah Pelangi, kawasan Bekasi, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Di tengah upaya bersama meningkatkan kualitas sumber daya manusia, minat masyarakat Indonesia perlu ditingkatkan. Hal ini karena dari membaca, diharapkan akan mampu memberikan peningkatan pengetahuan serta wawasan masyarakat.

Untuk itu, PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI)  melalui Program KBI Peduli, memberikan kontribusinya berupa bantuan buku-buku bacaan masyarakat. “Selain itu, yang tidak kalah penting adalah upaya mendorong masyarakat untuk gemar membaca,” kata Fajar Wibhiyadi, direktur utama PT Kliring Berjangka Indonesia dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (8/9/2022).

Terkait rendanya minat baca masyarakat, mengutip laporan dari Badan Pusat Statistik tahun 2022 disebutkan tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia secara keseluruhan berada di angka 59,52, dengan durasi membaca 4-5 jam per minggu dan 4-5 buku per triwulan.

Sebelumnya, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organizatoin (UNESCO) menyebutkan masyarakat Indonesia memiliki minat baca sangat rendah. Dalam data UNESCO tersebut, hanya 0,001% atau 1 dari 1.000 orang di Indonesia yang rajin membaca. 

 “Kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TSJL) KBI terkait dengan upaya peningkatan minat membaca masyarakat ini adalah bagian dari program korporasi kepada masyarakat, khususnya dalam pilar pendidikan,” ujar Fajar.

Terkait peningkatan minat baca masyarakat ini, kata dia, tentunya perlu kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak. “Untuk itu, ke depan KBI akan terus menjalankan program ini dengan mengajak berbagai pihak, yang semata-mata tujuannya adalah untuk peningkatan minat baca masyarakat, yang pada akhirnya akan turut meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia,” paparnya.

TJSL KBI yang terkait dengan pendidikan ini merupakan bagian dari program TJSL terpadu yang dicanangkan KBI. “Sebagai catatan, dalam kegiatan TJSL, KBI memiliki beberapa program baik itu untuk isu Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan serta Lingkungan,’ ujarnya.

Fajar menyebutkan, salah satu program peningkatan minat baca masyarakat yang dijalankan KBI adalah memberikan bantuan buku bacaan kepada anak-anak di Rumah Pelangi di kawasan Bekasi, Jawa Barat. Dalam program ini upaya yang dijalankan KBI meliputi mengajak 50 anak dari Rumah Pelangi untuk membeli buku bacaan, memberikan paket perlengkapan sekolah, perbaikan ruang belajar, serta memberikan fasilitas belajar dan sarana pengembangan bakat.

Sebagai informasi, Rumah Pelangi merupakan taman bacaan yang dikelola secara nirlaba. Sebagai taman bacaan masyarakat kegiatan dan kelas Rumah Pelangi mengacu pada enam literasi dasar di  setiap kegiatannya, yakni Literasi Baca dan Tulis, Literasi Numerasi, Literasi Sains, Literasi Finansial, Literasi Digital dan Literasi Kebudayaan dan kewarganegaraan.

Rumah Pelangi juga merupakan wadah untuk saling berbagi pengalaman, bertukar cerita dan saling menginspirasi bagi setiap orang didalamnya. Sebagai learning center bagi masyarakat sekitar, Rumah Pelangi menyajikan buku bacaan atau sebagai perpustakaan umum meskipun saat ini buku bacaannya masih terbatas.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement