Sabtu 10 Sep 2022 01:02 WIB

Cina dan India Tarik Pasukan dari Perbatasan yang Disengketakan

Sengketa di wilayah perbatasan itu mengalami kebuntuan selama dua tahun.

Rep: Lintar Satria/Reuters/ Red: Muhammad Fakhruddin
Cina dan India Tarik Pasukan dari Perbatasan yang Disengketakan (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Channi Anand
Cina dan India Tarik Pasukan dari Perbatasan yang Disengketakan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,NEW DELHI -- Tentara India dan Cina akan mundur dari daerah yang disengketakan di sepanjang perbatasan antara di barat Himalaya. Kementerian Luar Negeri India mengatakan langkah itu akan mulai pada 12 September mendatang.

Sengketa di wilayah perbatasan itu mengalami kebuntuan selama dua tahun. Keputusan kedua negara menarik mundur pasukannya dilakukan setelah perwira senior militer kedua negara menggelar beberapa kali pertemuan.

Baca Juga

Sebagai upaya menurunkan ketegangan demi mencegah perang di perbatasan seperti tahun 1962. Beijing juga mengkonfirmasi keputusan yang disampaikan sebelum pertemuan di Uzbekistan pekan depan yang diperkirakan akan dihadiri Presiden Cina Xi Jinping dan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Kementerian Luar Negeri India mengatakan tentara Cina dan India akan mulai mundur dari wilayah Gogra-Hot Spring di Ladakh, sebelah barat Himalaya pada Kamis (8/9). Langkah ini akan selesai pada awal pekan depan.

"Kedua belah pihak sepakat untuk meredakan pengerahan ke depan di arah itu secara bertahap, terkoordinasi dan dengan sikap yang dapat terverifikasi, hasilnya pasukan kedua belah pihak kembali ke wilayah masing-masing," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri India Arindam Bagchi dalam pernyataannya. Jumat (9/9).

Ia menambahkan sesuai dengan kesepakatan militer kedua negara akan membongkar bangunan sementara di daerah perbatasan tersebut.

Meski detail kesepakatan belum dibuka untuk publik. Tapi menurut pakar militer dua negara bertetangga itu tampaknya membangun penyangga di antara pasukan mereka dan berhenti berpatroli.  

"Ini langkah positif, skenario saling berhadap-hadapan dihindari," kata pensiunan letnan jenderal India yang pernah bertugas di Ladakh, Rakesh Sharma.

Setelah bentrokan mematikan pada Juni 2020  yang menewaskan 20 orang tentara India dan empat tentara Cina. Kesepakatan penyangga juga telah diimplementasikan di beberapa wilayah di Ladakh, dimana masing-masing negara menempatkan pasukannya.

Namun Sharma mengatakan pasukan kedua negara masih berada dalam jarak jangkauan yang dekat, setidaknya di salah satu lokasi di area Demchok di Ladakh. Sesuatu yang masih bisa dibicarakan lebih lanjut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement