Sabtu 10 Sep 2022 15:39 WIB

Penyair Asrizal Nur Mengaum di Konsert Jundai Nusantara 2.0, Kuala Lumpur

Konser itu menampilkan seniman dari Indonesia, Malaysia, Thailand dan Singapura.

Red: Irwan Kelana
Asrizal Nur, penyair dari Indonesia yang dijuluki Raja Penyair Multmedia, tampil membawakan puisi Aum  dalam acara Konsert Jundai Nusantara 2.0 di Kuala Lumpur, Malaysia, 28 Agustus 2022.
Foto: Istimewa
Asrizal Nur, penyair dari Indonesia yang dijuluki Raja Penyair Multmedia, tampil membawakan puisi Aum dalam acara Konsert Jundai Nusantara 2.0 di Kuala Lumpur, Malaysia, 28 Agustus 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR – Asrizal Nur, penyair dari Indonesia yang dijuluki Raja Penyair Multmedia, diundang tampil dalam acara Konsert Jundai Nusantara 2.0 di Kuala Lumpur, Malaysia, 28 Agustus 2022 silam. Acara bertema Patriotik Senada itu diselenggarakan oleh Unversitas Pendidikan Sultan Idris dan  Kementerian Pelancongan Seni dan Budaya bekerja sama dengan Dewan Bandaraya Kuala Lumpur dan Pena serta pendukung lainnya.

 “Di acara ini saya membawakan puisi berjudul Aum,” kata Asrizal Nur dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (8/9/2022).

Ia menambahkan, pada hari itu hujan lebat mengguyur  Kota Kuala Lumpur, Malaysia, dari sore hingga pukul 09.00 malam waktu Malaysia. Ketika hujan baru saja berhenti,  para penonton dan tamu kehormatan mulai berdatangan. Terlihat di ruang VIP tamu kehormatan yang datang antara lain   Ybhg Datuk TPr Sulaiman bin Mohamed, Pengarah Eksekutif Perancangan DBKL, Profesor Dato' Dr  Md Amin bin Md Taff, Naib Canselor UPSI, Encik Khairul Azmir Bin Ahmad, Pengarah Jabatan Kebudayaan, Kesenian, Pelancongan dan Sukan DBKL, Encik Izwan Razif bin Salehaped, Timbalan Pengarah Kanan Jabatan Kebudayaan, Kesenian, Pelancongan dan Sukan DBKL, Dr  Norzuraina Binti Mohd Nor, Presiden Katarsis Seni merangkap Pengarah Program Konsert Jundai Nusantara 2.0 Patriotik Senada, Profesor Dr Norkhalid bin Salimin, Timbalan Naib Canselor (Hal Ehwal Pelajar & Alumni) UPSI, Brid Gen Dato' Dr  Mohd Radzi bin Abd Hamid, presiden Kelab Deklamator Malaysia.

Kedatangan tamu kehormatan disambut dengan musik dan tarian sebagai pembuka acara oleh Shafa'aturssara Silahudin, artis budaya lama.  Kemudian MC membuka acara Konser Jundai Nusantara 2.0 dengan tema  Patriotik Senada. Acara dibagi empat segemen, yakni  Segmen Perjuangan, Segmen Revolusi, Segmen Kebangkitan dan Segmen Kegemilangan. “Para sastrawan-seniman itu tampil di atas panggung yang ditata mewah dan megah dengan cahaya lighting gemerlapan dan beberapa LED  video,” ujarnya.

Pada Segmen Perjuangan tampil Wan Yusof-Sharina Cik Ibrahim - Azree Ariffin – Brig Jen  Dato Dr Mohd Radzi B Abd Hamid – Dr  Phaosan Jehwae (Thailand)-Sanggar Puitis UPSI. Segmen ini menampilkan lagu perjuangan, dramatisasi puisi perjuangan dan pembaca puisi perjuangan.

Pada Segmen  Revolusi tampil  SN Dato' Rahman Saari - Roslan Madun - Asnida Daud (Singapura)-Sabri Yunus. Tepuk tangan penonton bergemuruh di panggung terbuka Anniversary Kuala Lumpur, karena yang tampil adalah seniman-seniman terkemuka seperti SN Dato’ Rahman Saari (Sastrawan Negara),  Sabri Yunus (aktor senior yang punya nama di Malaysia), dan Raja Syair Roslan Madun yang terkenal dengan lagu Lemak Manis, serta penampilan menarik dari seniman Singapura Asnida Daud.

Penonton diperkirakan hadir hampir 1.000 orang ini mulai ramai sambutan dan tepuk terutama anak-anak muda yang sedang menunggu Artis film Mat Kilau yang sedang viral di Malaysia dan Singapura dia adalah Johan As'ari. Mereka juga menunggu  Deklamator Kebangsaan, deklamator cukup berbakat dari Malaysia, Lin Haslinaz serta Raja Penyair Multimedia Asrizal Nur.  Mereka membuat panggung semakin menggelegar di Segmen Kebangkitan.

Sebagai puncak Segmen Kebangkitan,  Asrizal Nur penyair dari Indonesia yang dijuluki Raja Penyair Multmedia, mengaum dengan puisi Aum-nya.  Tidak hanya power vokalnya yang menggelegar juga dentuman musik serta videonya yang sangat mendukung sehingga semangat kebangkitan yang diumpamakan oleh puisi Aum itu cukup membakar semangat kebangkitan :

Aum...

Ini aum bukan sekedar aum

Ia api tak padam air tak letih mengalir

Jantung berdebar semangat  berkobar

 denyut darah anak zaman

tangan mengepal dada terbuka lebar

 

Aum

Melesat dari kandang diam

Mengaum-ngaum ia

di jiwa, di kepala,di raga

merasuk ia di dada petani, di kepala pedagang,

dalam keringat buruh, sukma guru, 

semangat anak muda

 

Aum...

Aum pada desa  jadi nyawa kota

Aum di kota  jadi  wajah negara

Aum pada negeri  terbilang nama

Aum pada negara negara bermawah

Aum pada bangsa bangsa berjiwa : merdeka

Konsert  Jundai ikut mengaum malam itu,   memperkuat makna acara. Menurut Dr Ayu atau Ayudez Zuraina sebagai Pengarah Acara Konsert Jundai 2.0, “Penampilan Asrizal Nur sangat bagus dan bertenaga. Kami  berencana akan mengundang kembali dalam acara besar di Malaysia berikutnya.”

 Konsert Jundai 2.0 ditutup dengan Segmen Kegemilangan menampilkan seniman dan sastawan  terkemuka antara lain  Profesor Dato' Dr  Md Amin Bin Md Taff, Presiden Pena dan Penyair Saleeh Rahamad dan ditutup penyanyi lawas yang terkenal di masanya Dato' Aishah.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ الَّذِيْ عِنْدَهٗ عِلْمٌ مِّنَ الْكِتٰبِ اَنَا۠ اٰتِيْكَ بِهٖ قَبْلَ اَنْ يَّرْتَدَّ اِلَيْكَ طَرْفُكَۗ فَلَمَّا رَاٰهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهٗ قَالَ هٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّيْۗ لِيَبْلُوَنِيْٓ ءَاَشْكُرُ اَمْ اَكْفُرُۗ وَمَنْ شَكَرَ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ رَبِّيْ غَنِيٌّ كَرِيْمٌ
Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya, Mahamulia.”

(QS. An-Naml ayat 40)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement