Senin 12 Sep 2022 17:20 WIB

Entaskan Rutilahu, Sukabumi Perbaiki Ratusan Rumah

Harapannya 2023 tak ada lagi rumah tak layak huni di Sukabumi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Gita Amanda
Sebanyak 537 unit rumah ridak layak huni (rutilahu) di Kota Sukabumi diperbaiki pada 2022. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Sebanyak 537 unit rumah ridak layak huni (rutilahu) di Kota Sukabumi diperbaiki pada 2022. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 537 unit rumah tidak layak huni (rutilahu) di Kota Sukabumi diperbaiki pada 2022. Harapannya pada 2023 semua rutilahu di Kota Sukabumi bisa dituntaskan.

Salah satu upayanya Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Sukabumi menyerahkan Program Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSRS) Prasejahtera, di Gedung Juang 45, Senin (12/9/2022). Dalam tahap awal ini ada 130 warga menerima BSRS Prasejahtera dari total 300 orang penerima di tahun 2022. Di mana, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi memberikan secara simbolis bantuan BSRS Prasejahtera.

''Salah satu tugas negara hadir memberikan dan memfasilitasi rumah layak huni bagi warga,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Sebab ini bukan sekadar amanat undang undang karena warga perlu mendapatkan rumah layak menurut amanat agama.

Dalam agama ada empat hal yang membuat kebahagiaan di dunia yakni memiliki pasangan yang saleh/salehah memiliki rumah yang nyaman sehingga membuat hari nyaman, memiliki tetangga baik, dan memiliki kendaraan.

Oleh sebab menjadi amanat negara dan agama kata Fahmi, maka pemkot menyalurkan bantuan stimulan rumah swadaya prasejahtera. Pada 2022 ini jumlahnya disalurkan kepada 300 warga dan hari ini diberikan bertahap ke 130 warga.

Fahmi mengatakan, tahun ini total perbaikan rutilahu dari berbagai sumber dana untuk membangun 537 unit rumah. Sementara pada tahun kemarin 2021 sebanyak 600 unit, disaat daerah lain hanya 200 unit tapi Kota Sukabumi bisa lakukan percepatan.

''Tahun ini pun dilakukan percepatan dari berbagai sumber, target RPJMD sampai 2023 harus tuntaskan 96,99 persen,'' kata Fahmi. Alhamdulillah sampai tahun ini terpenuhi 98 persen atau sudah melebihi target dan ke depan Akan terus lakukaan percepatan pada 2023 mendatang.

Upaya percepatan ini ungkap Fahmi, karena pemda berharap pasca pandemi masyarakat bergerak secara ekonomi. '' Tidak mungkin bergerak secara optimal kalau tempat tinggal saja belum layak, berharap setelah diperbaiki rumah tak layak sehingga menjadi layak dan ekonomi warga meningkat,'' cetus dia.

Khusus untuk bantuan BSRS Prasejahtera, setiap warga mendapatkan sebeaar Rp 35 juta. Rinciannta penggunaan untuk material Rp 30 juta dan Rp 5 juta untuk upah tukang.

''Bantuan stimulan untuk merangsang warga agar ikut berkontribusi dan di akhir akan dilihat,'' cetus Fahmi. Nantinya lurah dan camat melakukan pengawasan untuk memastikan rumah benar-benar terbangun.

Berharap dengan bantuan mampu warga tumbuh dari sisi ekonomi dan bisa langsung dikerjakan dan bahkan ada tengah dikerjakan. Terakhir wali kota menekankan tidak ada potongan dalam bantuan ini dan warga bisa melapor ketika ada potongan.

Kepala Bidang Pemukiman DPUTR Kota Sukabumi, Teten Agus Sugihan menambahkan, sejak 2018 hingga 2021 DPUTR melaksanakan perbaikan rutilahu sebanyak 3.287 unit. Di mana sumber pendanaan baik pemerintah pusat, pemprov dan pemkot.

''Pada 2022 pemkot memperbaiki rutilahu sebanyak 537 unit,'' kata Teten. Rinciannya dari program bantuan rutilahu pemprov 160 unit di 4 kelurahan, BSRS Prasejahtera 300 unit di 18 kelurahan, perbaikan dampak bencana 74 unit dan BSPS khusus penderita TBC 3 unit di tiga kelurahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement