Selasa 13 Sep 2022 16:48 WIB

In Picture: Budi Daya Lalat Black Soldier Flu di Kabupaten Madiun

Budi daya maggot yang dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gunungsari, Madiun..

Rep: Siswowidodo/ Red: Yogi Ardhi

Pembudidaya melihat lalat Black Soldier Fly (BSF) yang sedang bertelur di tempat budi daya maggot di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (13/9/2022). Budi daya maggot yang dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gunungsari Madiun tersebut menghasilkan 250 hingga 300 kilogram larva maggot per minggu dan dijual dengan harga Rp8 ribu hingga Rp10 ribu per kilogram. (FOTO : ANTARA/Siswowidodo)

Pembudidaya memilah larva maggot Black Soldier Fly (BSF) di tempat budi daya maggot di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (13/9/2022). Budi daya maggot yang dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gunungsari Madiun tersebut menghasilkan 250 hingga 300 kilogram larva maggot per minggu dan dijual dengan harga Rp8 ribu hingga Rp10 ribu per kilogram. (FOTO : ANTARA/Siswowidodo)

Pembudidaya memantau perkembangan larva maggot Black Soldier Fly (BSF) di tempat budi daya maggot di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (13/9/2022). Budi daya maggot yang dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gunungsari Madiun tersebut menghasilkan 250 hingga 300 kilogram larva maggot per minggu dan dijual dengan harga Rp8 ribu hingga Rp10 ribu per kilogram. (FOTO : ANTARA/Siswowidodo)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Pembudidaya melihat lalat Black Soldier Fly (BSF) yang sedang bertelur di tempat budi daya maggot di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (13/9/2022). Budi daya maggot yang dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gunungsari Madiun tersebut menghasilkan 250 hingga 300 kilogram larva maggot per minggu dan dijual dengan harga Rp8 ribu hingga Rp10 ribu per kilogram. 

sumber : Antara Foto
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement