Rabu 14 Sep 2022 01:05 WIB

Kapolri: Siapa Musuh Polri adalah Musuh Kostrad

Kapolri tekankan sinergitas TNI-Polri.

Red: Teguh Firmansyah
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Foto: Humas Mabes Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menekankan sinergitas TNI dan Polri terus ditingkatkan bersama-sama demi menjaga wibawa Negara Indonesia serta melindungi rakyat dari segala ancaman yang mengancam kedaulatan bangsa.

"Tolong tanamkan dalam sanubari seluruh rekan-rekan. TNI dan Polri, Kostrad dan Polri selalu menjaga kewibawaan negara dari ancaman kedaulatan dan siapa pun yang merongrong," kata Sigit dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Amanat itu disampaikan dalam acara pengukuhan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo sebagai warga kehormatan keluarga besar Kostrad. Pengukuhan ditandai dengan penyematan baret dan brevet yang dilaksanakan usai upacara penutupan latihan standardisasi prajurit Kostrad di Pantai Palangpang, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (13/9).

"Yang akan menjadi musuh negara, siapa pun yang akan mengganggu kamtibmas itu adalah musuh-musuh kami. Sahabat kami adalah, rakyat, masyarakat yang harus selalu kami lindungi, bangsa, negara dan kedaulatan negara yang harus selalu kami kawal dan kami jaga," ujar Sigit.

Selain mengapresiasi pengukuhan, dalam amanatnya jenderal bintang empat itu menyampaikan bahwa pengukuhan tersebut merupakan wujud nyata dari terbentuk dan terjaga-nya sinergitas serta soliditas antara TNI-Polri, yang selama ini sudah berjalan dengan baik.

Selama ini, kata dia, TNI khususnya Kostrad dan Polri terus bersinergi dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman terhadap seluruh rakyat, bangsa dan negara Indonesia, dari segala bentuk gangguan maupun ancaman yang ada."Selama ini kami telah bertugas bersama-sama TNI khususnya Kostrad banyak membantu di dalam melaksanakan tugas-tugas yang dilaksanakan oleh kepolisian," ujarnya.

Ia melanjutkan, Polri-TNI bersama-sama menghadapi musuh-musuh negara, gangguan keamanan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang akan mengancam masyarakat baik di wilayah perkotaan, pegunungan, di perbatasan dan daerah-daerah terpencil.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini, Sigit menginstruksikan kepada seluruh jajaran kepolisian di seluruh Indonesia untuk terus menjaga dan meningkatkan kekompakan, sinergitas serta soliditas terhadap TNI maupun Kostrad."Saya perintahkan kepada seluruh jajaran Polri dimanapun bertugas yang selama ini bersama dengan rekan-rekan Kostrad, untuk terus menjaga kekompakan, tingkatkan sinergitas dan soliditas sebagai keluarga besar," katanya.

Mantan Kabareskrim itu menganalogikan sinergitas Polri-TNI, sakitnya Polri adalah sakitnya Kostrad. Demikian pula senangnya Polri adalah senangnya Kostrad."Siapa yang menjadi musuh Polri adalah musuh Kostrad. Dan siapa yang menjadi teman, dan sahabat Polri adalah teman dan sahabat Kostrad. Cakra," ujarnya.

Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Maruli Simanjuntak mengukuhkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai warga kehormatan keluarga besar Kostrad dengan menyematkan kualifikasi cakra. Maruli menjelaskan, pengukuhan warga kehormatan terhadap Kapolri Jenderal Listyo Sigit karena merupakan sosok yang memiliki integritas dan dedikasi yang tinggi dalam memberikan pengabdian terbaik kepada Bangsa dan Negara Indonesia.

"Saya yakin dengan integritas dan dedikasi beliau untuk pengabdian kepada bangsa dan negara. Oleh karena itu saya atas nama keluarga besar Kostrad mengucapkan terima kasih atas kesediaan Bapak Kapolri untuk menjadi keluarga besar Kostrad," ujar Maruli.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَبَرَزُوْا لِلّٰهِ جَمِيْعًا فَقَالَ الضُّعَفٰۤؤُا لِلَّذِيْنَ اسْتَكْبَرُوْٓا اِنَّا كُنَّا لَكُمْ تَبَعًا فَهَلْ اَنْتُمْ مُّغْنُوْنَ عَنَّا مِنْ عَذَابِ اللّٰهِ مِنْ شَيْءٍ ۗقَالُوْا لَوْ هَدٰىنَا اللّٰهُ لَهَدَيْنٰكُمْۗ سَوَاۤءٌ عَلَيْنَآ اَجَزِعْنَآ اَمْ صَبَرْنَا مَا لَنَا مِنْ مَّحِيْصٍ ࣖ
Dan mereka semua (di padang Mahsyar) berkumpul untuk menghadap ke hadirat Allah, lalu orang yang lemah berkata kepada orang yang sombong, “Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan kami dari azab Allah (walaupun) sedikit saja?” Mereka menjawab, “Sekiranya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh atau bersabar. Kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri.”

(QS. Ibrahim ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement