Rabu 14 Sep 2022 15:14 WIB

Kemenag Susun Buku Ephemeris Hisab Rukyat 2023

Buku Ephemeris Hisab Rukyat memberi pedoman terkait waktu-waktu ibadah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Petugas melakukan pematauan hilal saat kegiatan Ruyat Hilal Awal Syawal 1443 H oleh Fakultas Syariah bekerjasama dengan Ruhul Islam Unisba di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba, Jalan Tamasari, Kota Bandung, Ahad (1/5). Hasil dari kegiatan tersebut akan dilaporkan kepada Kementerian Agama sebagai bahan sidang isbat untuk menentukan hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 H. Kemenag Susun Buku Ephemeris Hisab Rukyat 2023
Foto: undefined
Petugas melakukan pematauan hilal saat kegiatan Ruyat Hilal Awal Syawal 1443 H oleh Fakultas Syariah bekerjasama dengan Ruhul Islam Unisba di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba, Jalan Tamasari, Kota Bandung, Ahad (1/5). Hasil dari kegiatan tersebut akan dilaporkan kepada Kementerian Agama sebagai bahan sidang isbat untuk menentukan hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 H. Kemenag Susun Buku Ephemeris Hisab Rukyat 2023

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) menyusun Buku Ephemeris Hisab Rukyat 2023. Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib, menyampaikan, penyusunan buku ini merupakan upaya memberi pedoman yang jelas terkait waktu-waktu ibadah kepada masyarakat.

"Penyusunan Buku Ephemeris Hisab Rukyat 2023 merupakan hal penting karena akan menjadi pedoman masyarakat menentukan waktu-waktu ibadah dengan mematok pergerakan benda-benda langit," kata Adib melalui pesan tertulis kepada Republika, (14/9/2022).

Baca Juga

Adib menerangkan, buku Ephemeris Hisab Rukyat 2023 berisi penjelasan detail tentang posisi benda-benda langit. Khususnya benda langit seperti matahari dan bulan pada setiap waktu yang menjadi pedoman dalam penentuan awal waktu ibadah maupun awal bulan kamariah. Inilah alasan mengapa buku ini menjadi sangat penting.

Ia mengatakan, dalam penyusunan buku Ephemeris Hisab Rukyat 2023, Kemenag menjalin kerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memastikan keakuratan data-data yang disajikan.

"Di sini, kita mencoba mengintegrasikan data-data yang dimiliki oleh para ahli astronomi Islam dengan kawan-kawan di BMKG," jelas mantan Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat ini.

Adib menambahkan, buku Ephemeris Hisab Rukyat 2023 akan tersedia dalam bentuk fisik maupun digital. Menurutnya, penerbitan dalam bentuk fisik dan digital akan memudahkan masyarakat mengakses pengetahuan yang ada di dalam buku tersebut.

"Jadi nanti semua orang bisa membacanya. Misalnya mahasiswa yang membutuhkan untuk kepentingan penelitiannya, atau para ahli astronomi untuk membuat rujukan. Maka kita siapkan dalam bentuk digital yang nanti bisa diakses melalui Sistem Informasi Hisab Rukyat Indonesia (SIHAT)," ujar Adib.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement