Rabu 14 Sep 2022 21:55 WIB

Gus Yusuf Tuntut Eko Kuntadhi Minta Maaf ke Lirboyo

Masih ada kesempatan bagi Eko Kunthadi meminta maaf.

Red: Ani Nursalikah
Eko Kuntadhi terjerat kasus penghinaan dan pelecehan terhadap Ustadzah Ponpes Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Ustadzah Imaz Fatimatuz Zahra. Gus Yusuf Tuntut Eko Kuntadhi Minta Maaf ke Lirboyo
Foto: tangkapan layar
Eko Kuntadhi terjerat kasus penghinaan dan pelecehan terhadap Ustadzah Ponpes Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Ustadzah Imaz Fatimatuz Zahra. Gus Yusuf Tuntut Eko Kuntadhi Minta Maaf ke Lirboyo

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pengasuh Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, Kiai Haji M Yusuf Chudlori menuntut pegiat media sosial Eko Kuntadhi meminta maaf kepada keluarga besar Pondok Pesantren Lirboyo terkait unggahan di Twitter yang berisi ujaran kebencian.

"Yang bersangkutan sebaiknya tidak sekadar menghapus postingan yang diunggah di media sosial. Kami sangat menyesalkan muncul kejadian ini, dan menuntut pelaku minta maaf. Jangan hanya menghapus postingan di Twitter," kata pria yang akrab disapa Gus Yusuf, Rabu (14/9/2022).

Baca Juga

Menurut dia, ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari kejadian ini, seperti bagaimana mengajarkan kepada semua pihak untuk menghormati perbedaan. "Mengapa selalu ada kejadian seperti ini. Sekali lagi, perbedaan pendapat itu wajar, tapi tidak boleh menyerang pribadi, apalagi pakai kata-kata kasar," katanya.

Selain tidak boleh menyerang secara pribadi, jangan sampai pendapat yang dimunculkan kepada masyarakat umum memancing kegaduhan. "Ini yang harus dipahami kita semua. Harus bijak dalam bermedia sosial, menahan diri, menyampaikan pendapat dengan bahasa yang santun," ujarnya.

Ia menyebut masih ada kesempatan bagi Eko Kunthadi meminta maaf karena kultur pesantren itu penuh tabayyun atau klarifikasi, apalagi keluarga sudah membuka diri kepada pelaku untuk ngopi bareng. "Yang bersangkutan sebaiknya segera sowan atau ketemu, klarifikasi, minta maaf. Insya Allah kultur pesantren itu arif dan bisa memaafkan karena itu ajaran para kiai, sekalipun kepada orang yang nyata-nyata salah," tuturnya.

Dari situ yang bersangkutan bisa belajar menyikapi perbedaan pendapat dan menahan diri di media sosial. "Tapi kalau ini dibiarkan, pelaku malah menghindar, pasti akan berlarut-larut, dan kita semua tidak ingin melebar kemana-mana," ujarnya.

Eko Kuntadhi mengunggah potongan video Ning Imaz Fatimatuz Zahra yang merupakan putri kiai dari Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur di akun Twitter-nya dengan disertai kalimat berisi ujaran kebencian. Pada video yang diproduksi NU Online itu, Ning Imaz sedang menjelaskan tentang tafsir Surat Ali Imran ayat 14.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement