Kamis 15 Sep 2022 15:13 WIB

Anies Raih Penghargaan dari Singapura, Ini Respons PDIP dan PSI

Gembong mempertanyakan manfaat penghargaan yang diterima Anies.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat menghadiri sidang paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (13/9/2022). DPRD DKI Jakarta menggelar rapat paripurna pengumuman masa akhir kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria 30 hari sebelum masa tugas berakhir. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat menghadiri sidang paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (13/9/2022). DPRD DKI Jakarta menggelar rapat paripurna pengumuman masa akhir kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria 30 hari sebelum masa tugas berakhir. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, menyoroti Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan yang datang ke Singapura untuk menerima anugrah Lee Kuan Yew Exchange Fellow (LKYEF) ke-72 dari Pemerintah Singapura, Selasa (13/9). Anies, datang ke Singapura setelah mengikuti rapat paripurna pengumuman pemberhentian dari jabatannya.

“Sepanjang penghargaan itu untuk kemajuan bagi Jakarta saya apresiasi, tapi kalau penghargaan tidak berdampak pada ibu kota, itu hanya pernghargaan pribadi Anies,” kata Gembong, Kamis (15/9).

Baca Juga

Dia menilai, setiap penghargaan yang diterima Anies selama masih menjabat Gubernur DKI, seharusnya memang bermanfaat bagi masyarakat. Karena itu, dia mempertanyakan manfaat dari penghargaan yang diberikan oleh Kota Singa itu.

Ditanya soal Anies yang tinggal sebulan lagi menjabat hingga 16 Oktober mendatang? Gembong tak menampiknya. Menurut dia, dalam waktu sebulan terakhir ini, Anies seharusnya bisa fokus dalam mengerjakan semua sisa-sisa pekerjaan yang belum selesai itu.

“Meski kita maklumi pak Anies saat ada situasi Covid-19. Tapi dari pencapaian yang ada, banyak yang kurang. Misal dari target DP Nol 300 ribu unit, sudah tercapai berapa. Kalau belum ya kan harus dievaluasi,” tuturnya.

Hal serupa juga dikatakan oleh Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra. Menurutnya, memang wajar jika Anies mendapatkan penghargaan dari lembaga, institusi atau daerah tertentu. “Walaupun, mungkin memang ada dan bisa buat kepentingan politik (Anies) selanjutnya,” kata Anggara.

Dia mengatakan, alih-alih berkunjung ke negara lain di sebulan akhir masa jabatannya ini, Anies sebaiknya bisa fokus pada pekerjaan yang belum terselesaikan. Dia meminta, agar Anies bisa meninggalkan warisan terbaik bagi DKI Jakarta dan mencurahkan semua tenaga dan pikirannya di sana.

Ditanya apakah Anies sudah melakukannya? Anggara menolaknya. Menurut dia, dari kacamata PSI, ada banyak pekerjaan Anies yang harus dikoreksi dalam berbagai forum resmi, termasuk dibuka kepada publik melalui media. “Tapi, menurut kami, biar masyarakat yang bisa menilai selama ini baik atau tidaknya,” jelas dia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, diketahui berangkat ke Singapura setelah mengikuti rapat paripurna pengumuman pemberhentian dirinya dan wakil dia. Melalui akun resminya, Anies memamerkan penghargaan yang diterima jelang sebulan lengser.

 

Ia juga mengucapkan terimakasih kepada Singapura atas penghargaan terhormat itu. “Fellowship ini menjadi sebuah tanggung jawab besar, kami berharap bisa terus berkolaborasi,” kata Anies dalam akun resminya.

Menurut dia, penghargaan yang telah dilakukan selama lebih dari 30 tahun itu, merupakan ajang yang mengundang tokoh dari banyak negara. Utamanya, untuk menjalin kolaborasi dan dialog mendalam dengan para pemimpin di Singapura. “Mereka (penerima) dipilih dengan memperhatikan rekam jejak,” jelas dia.

Dia menyebut, penghargaan itu diterima atas nama Indonesia. Terlebih, saat Singapura dan Indonesia, khususnya Jakarta, memiliki kesamaan sebagai pusat perekonomian yang bertetangga di Asia Tenggara.

Anies mengenang, pihaknya mulai bekerja sama dengan negara-kota itu, sejak awal mulai bertugas sebagai gubernur. Sejak saat itu pula, berbagai jajarannya, kata Anies, dikirim ke Singapura untuk belajar dari dekat mengenai pembangunan teknis infrastruktur kota. “Jakarta dan Singapura akan selamanya bertetangga, maka sudah sewajarnya kita saling belajar, bekerja sama dan saling menghormati,” tutur dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement