Kamis 15 Sep 2022 16:04 WIB

ID Food Sebut Kenaikan BBM tak Berdampak ke Seluruh Harga Pangan

ID Food terus memantau ketersediaan stok pangan nasional.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
ID Food
Foto: idfood.co.id
ID Food

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding BUMN Pangan, ID Food menyatakan, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak sepenuhnya berdampak pada kenaikan harga pangan yang diproduksi oleh BUMN. Perseroan pun menyatakan siap mendistribusikan produk pangannya ke berbagai wilayah yang mengalami defisit.

"Kenaikan harga BBM tidak berdampak pada sejumlah operasional pasokan beberapa komoditas pangan. Suplai beberapa komoditas pangan terus berjalan memenuhi kebutuhan masyarakat, meskipun ada kenaikan BBM,” kata Direktur Utama ID Food, Frans Marganda Tambunan, dalam siaran pers, Kamis (15/9/2022).

Baca Juga

Ia mencontohkan, seperti pada komoditas minyak goreng yang tidak mengalami kenaikan harga. Frans mengatakan, pihaknya terus melakukan pemenuhan minyak goreng melalui mitra pedagang lokal. Termasuk ke wilayah timur seperti di Timika, Merauke dan sekitarnya.

Tercatat sebanyak 744 ribu liter minyak goreng rakyat yang terkirim melalui tol laut pada September ini telah didistribusikan ke pedagang-pedagang pasar untuk memenuhi masyarakat lokal di Indonesia Timur.

Frans melanjutkan berdasarkan data Dashboard Pangan Nasional (Donal) secara digital yang dikembangkan Holding Pangan ID FOOD dan stok dihimpun sinergi BUMN Pangan diharapkan dapat membantu Pemerintah dalam mengantisipasi krisis dan kelangkaan pangan.

"Berdasarkan data Donal pada September 2022 ini ketersediaan stok pangan gabungan BUMN tercatat stok beras sekitar 895.145 ton, daging sapi sebanyak 856 ton, gula pasir sebanyak 153.281 Ton dan minyak goreng sebanyak 18.409 Ton," ujar Frans.

Menurutnya hal ini pun menjadi kontribusi BUMN untuk Indonesia dalam berkomitmen menjaga ketersediaan pangan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Selain itu, lanjut Frans, Anggota Holding sektor Perikanan yang dikelola PT Perikanan Indonesia tetap menyerap hasil tangkapan nelayan di seluruh Indonesia. Tangkapan ikan nelayan yang diserap sebanyak 5.570 ton pada semester pertama 2022.

Bahkan, terdapat kegiatan ekspor ke Jepang berupa 1 kontainer gurita berkapasitas 15 ton yang berlangsung pada 13 September 2022.

Direktur Utama PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono, salah satu anggota holding, menambahkan meskipun ada kenaikan BBM, PT Perindo berkomitmen dalam menjaga pasokan pangan domestik hingga ekspor berupa produk gurita berjenis octopus cynea grey.

Komodita situ menjadi favorit di tahun 2022 ini dengan telah dikirim sebanyak 8 kali sejak Januari 2022 hingga September 2022 dari Unit Simeulue, Aceh ke Jepang via Tol Laut. “Dalam waktu dekat, gurita tangkapan nelayan ini juga akan diekspor ke Amerika Serikat,” terang Sigit.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement