Jumat 16 Sep 2022 00:28 WIB

Haul Kiai Ageng Gribig, Airlangga: Ini Pesan Orang Tua dan Buyut Kami

Kiai Ageng Gribig dikenal konsisten berdakwah dengan kelembutan, ramah, namun tegas.

Red: Agus raharjo
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) bersama Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf (kiri) saat menghadiri Dzikir dan Shalawat dalam rangka Haul Kiai Ageng Gribig di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (15/9/2022).
Foto: Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) bersama Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf (kiri) saat menghadiri Dzikir dan Shalawat dalam rangka Haul Kiai Ageng Gribig di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (15/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN—Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri langsung dzikir dan shalawat dalam rangka Haul Kiai Ageng Gribig, bersama Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf dan KH Agus Ali Masyhuri (Gus Ali) di Jatinom, Klaten, Kamis (15/0/2022). Airlangga menuturkan, haul Kiai Ageng Gribig digelar setiap tahun untuk mengenang ulama besar bernama asli Wasibagno Timur yang juga dikenal sebagai Kiai Ageng Gribig.

“Kami dan keluarga besar setiap tahun secara rutin mengadakan Haul Kiai Ageng Gribig setiap bulan Safar. Ini adalah pesan dari orang tua kami, dan dari buyut-buyut kami,” tutur Airlangga dalam keterangan, Kamis (15/9/2022).

Baca Juga

Airlangga menuturkan, kegiatan yang digelar pada Kamis (15/9/2022) malam ini merupakan bagian dalam merawat tradisi kebudayaan yang sudah turun menurun di kawasan Jatinom, Klaten. Ia menegaskan, haul Kiai Ageng Gribig dan Saparan atau tradisi sebar apem dilaksanakan dalam rangka mengenang dan meneruskan perjuangan Kiai Ageng Gribig.

Menurut Airlangga, sosok sang leluhur hidup pada masa Sultan Agung Hanyokrokusumo Mataram. Beliau dikenal sebagai wali besar pada zamannya yang konsisten berdakwah dengan penuh kelembutan, ramah, tegas, serta efektif menyentuh hati masyarakat.

Airlangga mengaku kegiatan Haul Kiai Ageng Gribig digelar hanya untuk mengharap ridha Allah SWT serta syafaat Rasulullah SAW. Selain itu, Airlangga juga menegaskan, gelaran Haul juga sebagai wujud rasa hormat dan takzim pada leluhur keluarga, yakni Kiai Ageng Gribig.

Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menuturkan, sang kakek buyut merupakan ulama besar di zamannya yang menggunakan metode dakwah unik di Klaten. Salah satunya, yakni membagikan kue apem sembari membaca wirid Yaa Qowiyyu untuk masyarakat.

“Sehingga sampai sekarang dikenal sebagai apem yaa qowiyyu. Dan kita lestarikan sampai sekarang,” tutur Airlangga.

Menko Perekonomian mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang hadir dalam haul Kiai Ageng Gribig. Ia juga mengaku mewakili pihak keluarga meminta maaf jika ada kekurangan dalam melayani selama gelaran Haul Kiai Ageng Gribig di Jatinom, Klaten.

“Atas nama keluarga berterima kasih atas kehadiran habaib, ulama, kiai, dan jamaah semua. Dan kami sebagai keluarga melayani hadirin dan mohon maaf bila ada kekurangan di sana sini. Semoga tahlil, dzikir, dan shalawat diterima Allah SWT,” ujar Airlangga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement