Jumat 16 Sep 2022 09:17 WIB

Gus Muid Minta Keluarga Besar Ponpes Lirboyo Ikut Maafkan Eko Kuntadhi

Pengurus Ponpes Lirboyo mengingatkan agar media sosial tak jadi tempat mencaci maki.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Pegiat media sosial Eko Kuntadhi saat menyampaikan permohonan maaf kepada Ustadzah Imaz Fatimatuz Zahra atau yang akrab disapa Ning Imaz yang diwakili suaminya Gus Rifqil Muslim di Ponpes Lirboyo, Kediri, Kamis (15/9).
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Pegiat media sosial Eko Kuntadhi saat menyampaikan permohonan maaf kepada Ustadzah Imaz Fatimatuz Zahra atau yang akrab disapa Ning Imaz yang diwakili suaminya Gus Rifqil Muslim di Ponpes Lirboyo, Kediri, Kamis (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Pengurus Pondok Pesantren Lirboyo Kediri KH Oing Abdul Muid berharap para pengikut Ning Imaz di media sosial ikut memaafkan pegiat media sosial Eko Kuntadhi setelah adanya kesepakatan damai antara kedua belah pihak. Ia juga meminta keluarga besar dan alumni Ponpes Lirboyo turut memaafkan Eko Kuntadhi, mengikuti apa petunjuk masayikh di Ponpes tersebut.

"Tentu kita berharap follower beliau (Ning Imaz) atau juga seluruh keluarga besar Ponpes Lirboyo, para alumni mengikuti petunjuk masayikh. Kalau orang minta maaf ya dimaafkan," kata Gus Muid, Jumat (16/9/2022).

Baca Juga

Terkait kemungkinan untuk membawa permasalahan tersebut ke ranah hukum, Gus Muid menegaskan dari pihak keluarga Ning Imaz sudah memaafkan. Artinya tidak akan membawa masalah tersebut sampai ke ranah hukum. Namun, kata dia, jika ada pihak lain yang merasa mempunyai legal standing untuk membawa ke ranah hukum, keluarga besar Ponpes Lirboyo tidak ikut campur.

"Kalau dari pihak kami, pihak Ning Imaz menyampaikan sudah memaafkan. Tentu kalau sudah memaafkan ya sudah tidak membawa ke hukum. Kalau orang lain yang mau mempermasalahkan ya mereka punya legal standing gak? Kalau merasa punya legal standing, ya kita bisa apa?" ujarnya.

Menurut Gus Muid, hal terpenting adalah kasus tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Ia mengingatkan agar media sosial tidak dijadikan tempat mencaci maki dan ujaran kebencian. Menurutnya, akan lebih baik jika media sosial dimanfaatkan untuk sarana dakwah.

"Yang penting tadi itu jadi pembelajaran ke depannya, sehingga hal-hal seperti ini tidak terulang lagi," kata Gus Muid.

Kasus ini bermula saat Ustazah Ponpes Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Ustazah Imaz Fatimatuz Zahra menjadi korban penghinaan dan pelecehan di lini masa Twitter. Ning Imaz, sapaan akrabnya, menjadi bahan olok-olok dan pelecehan seksual ketika videonya yang berisi ceramah tentang kehidupan di surga dikomentari Eko Kuntadhi.

Dalam statusnya, Eko mengunggah video berjudul 'Tolol tingkat kadal. Hidup kok cuma mimpi selangkangan' dalam video tausiyah Ning Imaz. Setelah mendapat teguran dari akun Nadirsyah Hosen @na_dirs alias Gus Nadir, Eko pun langsung menghapus status tersebut.

Setelah banyaknya reaksi dan kecaman dari masyarakat, Eko Kuntadhi pun mengunjungi Ponpes Lirboyo, Kediri, untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada Ning Imaz pada Kamis (15/9/2022). Ning Imaz pun menyatakan telah memaafkan Eko Kuntadhi atas cuitannya tersebut.

"Seperti apa yang di-dawuhkan paman saya (Pengurus Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, KH Oing Abdul Muid) atas petunjuk para Masayikh, ya, tentu secara personal saya memaafkan," kata Ning Imaz. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement