Jumat 16 Sep 2022 13:55 WIB

Pihak Berwenang Ukraina Temukan Kuburan Massal di Izium

Tentara Ukraina berhasil merebut kembali Kota Izium dari Rusia.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Pemandangan kuburan tak dikenal dari warga sipil dan tentara Ukraina di sebuah kuburan di daerah yang baru saja direbut kembali di Izium, Ukraina, Kamis, 15 September 2022 yang telah dibunuh oleh pasukan Rusia menjelang awal perang. Sebuah kuburan massal tentara Ukraina dan warga sipil tak dikenal ditemukan di hutan kota Izium yang baru saja direbut kembali.
Foto: AP Photo/Evgeniy Maloletka
Pemandangan kuburan tak dikenal dari warga sipil dan tentara Ukraina di sebuah kuburan di daerah yang baru saja direbut kembali di Izium, Ukraina, Kamis, 15 September 2022 yang telah dibunuh oleh pasukan Rusia menjelang awal perang. Sebuah kuburan massal tentara Ukraina dan warga sipil tak dikenal ditemukan di hutan kota Izium yang baru saja direbut kembali.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pihak berwenang Ukraina menemukan kuburan massal berisi 440 mayat di Kota Izium. Kota ini berhasil direbut kembali oleh Ukraina dari pasukan Rusia beberapa hari lalu.

Ribuan tentara Rusia meninggalkan Izium akhir pekan lalu. Rusia menduduki kota itu dan menggunakannya sebagai pusat logistik di wilayah Kharkiv. Pasukan Rusia meninggalkan sejumlah besar amunisi dan peralatan di kota tersebut.

Baca Juga

"Kuburan massal ditemukan di Izium setelah pembebasan dari (Rusia). Ini adalah situs pemakaman terbesar dan terdapat 440 kuburan tak bertanda," ujar pernyataan Kementerian Pertahanan Ukraina di Twitter.

"Beberapa tewas karena tembakan artileri, dan beberapa meninggal karena serangan udara," ujar kepala penyelidik polisi untuk wilayah Kharkiv, Serhiy Bolvinov, kepada Sky News.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy membandingkan penemuan kuburan massal itu dengan dugaan kejahatan perang oleh pasukan Rusia terhadap warga sipil di Bucha. Sebelumnya pada Rabu (13/9/2022), Zelenskyy mengunjungi Izium. Dia meminta Rusia bertanggung jawab atas banyaknya korban yang berjatuhan akibat invasi.

"Rusia meninggalkan kematian di mana-mana dan harus bertanggung jawab," kata Zelenskyy dalam pidato video Kamis (15/9/2022) malam.

Rusia membantah menargetkan warga sipil dan melakukan kejahatan perang. Ukraina mengatakan, pasukan Rusia memperkuat pertahanan dan akan sulit untuk mempertahankan laju kemajuan.

Presiden Rusia Vladimir Putin belum berkomentar secara terbuka tentang kemunduran yang diderita pasukannya.  

Kemajuan Ukraina dalam merebut kembali wilayah mereka dari Rusia, semakin memperkuat moral Kiev. Kemenangan ini membuktikan kepada Barat bahwa, bantuan persenjataan yang mereka kirim sangat berdampak pada kemajuan Ukraina di medan perang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement