Jumat 16 Sep 2022 22:51 WIB

Kemenkes Dorong Pengelola Mal Kembali Buka Gerai Vaksinasi

Pemerintah perlu mengakselerasi kembali program vaksinasi, khususnya dosis booster.

Red: Ratna Puspita
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril
Foto: Tangkapan Layar Youtube Kemenkes
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mendorong pengelola pusat perbelanjaan atau mal serta operator transportasi publik untuk kembali membuka layanan sentra vaksinasi Covid-19. Pemerintah perlu mengakselerasi kembali program vaksinasi, khususnya dosis penguat atau booster kepada masyarakat sasaran.

"Sebetulnya, untuk vaksinasi itu sudah tersedia fasilitasnya oleh pemerintah, mulai puskesmas, klinik, sampai rumah sakit. Saya kira bagus sekali jika stasiun, bandara, mal-mal itu membuka juga," kata Mohammad Syahril dalam konferensi pers virtual yang diikuti dari Zoom di Jakarta, Jumat (16/9/2022).

Baca Juga

Syahril yang juga menjabat sebagai Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso itu mengatakan cakupan vaksinasi saat ini melandai. Per 15 September 2022, total peserta vaksinasi berkisar 56.023 peserta.

Jumlah itu menurun drastis dari situasi menjelang mudik Lebaran 2022 pada Maret-April yang bisa menembus hampir 1,4 juta peserta per hari. "Cuma memang vaksin booster ini naiknya tidak cepat seperti di bulan Maret dan April karena saat itu ada persyaratan booster untuk mudik," katanya.

Syahril mengatakan, upaya akselerasi vaksinasi booster akan melibatkan seluruh pihak terkait seperti TNI/Polri hingga kalangan pengusaha swasta membuka sentra vaksinasi. "Jika itu dilakukan lagi dan memberikan informasi kepada masyarakat, agar masyarakat mau juga mendukung vaksinasi ini, angkanya bisa meningkat," katanya.

Update vaksinasi hingga 15 September 2022, total cakupan dosis pertama mencapai 203,92 juta peserta atau 86,90 persen, dosis kedua 170,55 juta peserta atau 72,68 persen dan dosis ketiga atau booster mencapai 62.080.191 peserta atau 26,45 persen dari total keseluruhan sasaran 234,66 juta orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement