Ahad 18 Sep 2022 14:08 WIB

Hamas Ingin Perbaiki Hubungan dengan Saudi dan Yordania

Ada beberapa pihak yang mencoba menghentikan Hamas memperbaiki hubungan

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, mengatakan kelompok yang berbasis di Gaza sedang mencoba untuk memperbaiki hubungan dengan Arab Saudi. Tetapi, ada beberapa pihak yang mencoba menghentikan hal ini.
Foto: Anadolu Agency
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, mengatakan kelompok yang berbasis di Gaza sedang mencoba untuk memperbaiki hubungan dengan Arab Saudi. Tetapi, ada beberapa pihak yang mencoba menghentikan hal ini.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, mengatakan kelompok yang berbasis di Gaza sedang mencoba untuk memperbaiki hubungan dengan Arab Saudi. Tetapi, ada beberapa pihak yang mencoba menghentikan hal ini.

Dalam sebuah wawancara dengan media Russia Today, Haniyeh mengatakan Hamas telah bekerja untuk memulihkan hubungan dengan Arab Saudi dan Yordania, setelah kelompok itu membangun kembali hubungan diplomatik dengan rezim Suriah.

Ia juga menyebut ada pihak yang berusaha untuk mencegah hal ini terjadi, tetapi tidak menyebutkan siapa. Ia menekankan jika Hamas hanya ingin menciptakan saluran diplomatik, serta akan menjauh dari politik negara-negara yang memiliki hubungan dengan mereka.

Dilansir di Al Araby, Ahad (18/9/2022), Hamas membantah laporan outlet Lebanon, Al-Mayadeen. Dalam artikel ini disebutkan jika negosiasi sedang berlangsung dengan Arab Saudi untuk membebaskan tahanannya, yang telah berada di penjara Saudi sejak 2019.

Pada 2019, otoritas Saudi dilaporkan menahan sekitar 68 warga Palestina dan Yordania yang tinggal di kerajaan itu. Penangkapan dilakukan dengan tuduhan puluhan orang ini memberikan dukungan kepada Hamas.

Di antara para tahanan adalah Mohammed Al-Khudari yang berusia 83 tahun, yang sebelumnya merupakan perwakilan Hamas untuk Arab Saudi. Pada saat itu, seorang perwakilan Hamas pun membantah laporan tersebut.

"Laporan itu (Al Mayadeen) dibuat-buat dan tidak berdasar. Hamas percaya bahwa ia mendapatkan kekuatannya dalam melawan pendudukan Israel dari kedalaman Arab dan Islam," kata juru bicara kelompok Islam, Hazem Qassem.

Gerakan Hamas dalam membangun hubungannya dengan negara-negara Islam dan Arab berdasarkan rasa saling menghormati.

"Kami (Palestina) memiliki masalah utama kami, membebaskan tanah dari pendudukan Israel dengan segala cara dalam upaya untuk mendirikan negara kami Palestina di tanah kami," lanjut dia.

Juru bicara itu pun meminta Al-Mayadeen untuk melaporkan cerita secara akurat, jujur dan tidak bergantung pada sumber yang tidak dapat dipercaya, yang bertujuan untuk mencemarkan nama baik perjuangan dan perlawanan Palestina, terutama gerakan Hamas.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ كَذَّبَ بِاٰيٰتِهٖۗ اُولٰۤىِٕكَ يَنَالُهُمْ نَصِيْبُهُمْ مِّنَ الْكِتٰبِۗ حَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَتْهُمْ رُسُلُنَا يَتَوَفَّوْنَهُمْۙ قَالُوْٓا اَيْنَ مَا كُنْتُمْ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗقَالُوْا ضَلُّوْا عَنَّا وَشَهِدُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ اَنَّهُمْ كَانُوْا كٰفِرِيْنَ
Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah atau yang mendustakan ayat-ayat-Nya? Mereka itu akan memperoleh bagian yang telah ditentukan dalam Kitab sampai datang para utusan (malaikat) Kami kepada mereka untuk mencabut nyawanya. Mereka (para malaikat) berkata, “Manakah sembahan yang biasa kamu sembah selain Allah?” Mereka (orang musyrik) menjawab, “Semuanya telah lenyap dari kami.” Dan mereka memberikan kesaksian terhadap diri mereka sendiri bahwa mereka adalah orang-orang kafir.

(QS. Al-A'raf ayat 37)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement