Ahad 18 Sep 2022 18:39 WIB

Ridwan Kamil: SPBU Suatu Hari akan Hilang Seperti Wartel

Pemprov Jabar telah melakukan banyak kerja sama terkait ekosistem kendaraan listrik.

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berwisata menggunakan sepeda motor listrik bersama komunitas motor listrik dengan rute Glamping Legok Kondang-Jembatan Rengganis Suspension Bridge, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Sabtu (17/9/2022).
Foto: istimewa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berwisata menggunakan sepeda motor listrik bersama komunitas motor listrik dengan rute Glamping Legok Kondang-Jembatan Rengganis Suspension Bridge, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Sabtu (17/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG --Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berwisata menggunakan sepeda motor listrik bersama komunitas motor listrik dengan rute Glamping Legok Kondang-Jembatan Rengganis Suspension Bridge, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Sabtu (17/9/2022).

Setelah itu, Ridwan Kamil menghadiri kegiatan Temu Pemimpin untuk Aspirasi Masyarakat (TEPAS) bertema "Wisata Asik Memakai Kendaraan Listrik" di Jembatan Rengganis Situ Patenggang.

Baca Juga

Ridwan Kamil menceritakan pengalamannya berkendara sepeda motor listrik. Menurutnya, sepeda motor listrik nyaman dan aman digunakan untuk berwisata. Apalagi, penggunaan kendaraan listrik adalah keniscayaan.

"Dunia ini sedang berguncang dengan adanya disrupsi yang mengubah semua sendi kehidupan. Pertama, pandemi Covid-19. Kedua, disrupsi digital, dan pemanasan global," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil. 

Emil mengatakan, untuk merespons disrupsi pemanasan global, masyarakat di seluruh dunia harus mulai mengurangi karbon. Salah satunya, mengganti kendaraan berbahan bakar minyak dengan kendaraan listrik. 

"Kita masih beranggapan SPBU masih ada, tapi itu hanya waktu. Kita harus melihat SPBU seperti warnet dan wartel pada zamannya, suatu hari akan hilang," katanya.

Emil yang juga Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) mengatakan, Indonesia memiliki semua sumber energi terbarukan dan paling lengkap di dunia, mulai dari air, angin, sampai panas bumi. Maka, Indonesia akan jadi negara yang punya produksi energi terbesar.

"Indonesia akan jadi malaikat penyelamat dunia. Jadi, di depan kita ada masalah, Allah sudah memberi berkah, masa kita tidak mau berpikir. Maka dari sekarang, di mana ada energi bebas karbon, kita harus berjuang di level masing-masing, semua harus berjuang," katanya.

Pemprov Jabar bersama University of Nottingham sudah menandatangani Letter of Intent (LoI) tentang kerja sama penurunan emisi di bidang transportasi lewat konversi ke kendaraan listrik, dan penggunaan energi baru terbarukan (EBT).  "Kalau Jabar tidak progresif, tidak terdepan, tidak promotif, asa piraku. Penduduk paling banyak, tentu paling banyak menggunakan energi, kebijakan sudah disiapkan," kata Emil.

Selain kendaraan listrik, Pemprov Jabar juga sedang menggencarkan pemakaian kompor listrik induksi dengan tujuan penghematan energi.

Kemudian, menurut Emil, pihaknya tengah berupaya menghadirkan terobosan berbasis listrik untuk memfasilitasi aktivitas nelayan. "Kemarin saya ke Indramayu, juga ada keluhan (dari nelayan). Saya sedang mencari ada enggak perahu yang berbasis solar cell. Mataharinya dipanen di tengah lautan, turun ke baterai, dan baterainya menggerakkan baling-baling," katanya.

"Jadi perahu listrik sudah ada di Pangandaran, tapi masih pengisian biasa. Kita cari juga yaitu baterai solar cell," imbuhnya.

Sementara menurut Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jabar Ai Saadiyah Dwidaningsih, Jabar terus berupaya menghadirkan fasilitas pengecasan baterai kendaraan listrik atau SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) maupun Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).

Komitmen lainnya, kata dia, Pemprov Jabar sudah mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2019 tentang Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2050. Melalui Perda tersebut, Pemprovinsi Jabar memiliki target-target terkait energi baru terbarukan (EBT) yang mencakup semua sektor seperti transportasi dan industri. 

Menurut Ai, untuk mengakselerasi penggunaan kendaraan listrik, sebanyak 26 perangkat daerah di Lingkungan Pemda Provinsi Jabar akan mulai menggunakan kendaraan listrik pada tahun depan. 

"Mudah-mudahan ini suatu pemecahan akan diinisiasi, infrastrukturnya juga akan didorong, bagaimana keamanan-kenyamanan, meyakinkan masyarakat bahwa penggunaan kendaraan listrik aman dan nyaman, tidak takut habis baterai, dan lain-lain," katanya.

Pemprov Jabar juga akan berkolaborasi dengan PLN dan pihak lainnya, termasuk UMKM, terkait pengadaan SPKLU maupun SPBKLU.  "Jabar punya perencanaan SPKLU, kita yang meng overway di mana saja PLN membangun dan kita kan mengisi di blank-blank spot" katanya.

Ai mengatakan, Pemprov Jabar telah melakukan banyak kerja sama terkait ekosistem kendaraan listrik. Salah satunya, Jabar mendapat bantuan dari UNDP. 

Kemudian, Jabar mendapatkan dukungan dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan. Yang mana, sebanyak tiga provinsi akan jadi percontohan yakni DKI, Jabar, dan Bali. Ketiga provinsi itu akan mendapat bantuan tujuh unit SPKLU dan lima unit SPBKLU.

Asyik Pakai Kendaraan Listrik

Salah satu penggiat modifikasi motor custom sekaligus pemilik workshop Studio Motor Donny Ariyanto berujar, setelah kurang lebih 14 tahun bergelut di dunia modifikasi sepeda motor, pihaknya mencoba mengembangkan sepeda motor listrik pada 2020. 

Menurutnya, ada keasyikan tersendiri saat menggeluti kendaraan listrik. Masalahnya, bisnis konversi kendaraan ini terkendala proses sertifikasi karena menyangkut peraturan Kemenhub terkait persyaratan melegalkan kendaraan BBM ke listrik. "Hal-hal seperti ini bisa kita menggalakkan terus supaya temen-temen bisa mendorong, terproses melakukan regulasi yang ditetapkan pemerintah," harap Donny.

Salah satu pengguna sepeda motor listrik, Yusuf, menjelaskan keuntungan menggunakan kendaraan listrik. Menurutnya, dirinya dapat menghemat sampai Rp6 juta per tahun yang merupakan uang bensin, perawatan kendaraan, dan oli motor BBM.

"Ketika tahun 2020 saya beli motor listrik walaupun agak ragu, Alhamdulillah dari tahun 2020 sampai sekarang listrik yang saya gunakan itu cuma selisih dua hari, saya pakai token biasanya Rp200 ribu biasa habis tanggal 15 sekarang jadi tanggal 13," kata Yusuf.

Pengguna sepeda motor listrik lainnya, Asri, dapat menghemat sekitar Rp300 ribu per bulan, demi menunjang aktivitasnya sebagai guru SD di Kawasan Cimahi. "Saya Asri dari Cimahi, memakai motor listrik saya rasakan hemat sekali," kata Asri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement