Ahad 18 Sep 2022 20:18 WIB

AHY Jangan Cuma Bicara, Mana Data, Fakta, dan Angkanya

Daripada berlama-lama mengasihani AHY lebih baik kita bicara data, angka, dan fakta

Red: Christiyaningsih
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato kebangsaan pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (16/9/2022).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato kebangsaan pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (16/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Adian Napitupulu*

Ketika saya membaca pernyataan AHY terkait gunting pita infrastruktur, seketika saya kembali merasa kasihan pada AHY. Bagaimana tidak, setelah berhenti dari TNI di usia muda lalu gagal menjadi Gubernur DKI, sekarang justru menyampaikan data yang salah tentang klaim infrastruktur. Saran untuk teman-teman di Partai Demokrat tolong jangan jerumuskan AHY. Kan kasihan sudah sewa tempat mahal, bicara di hadapan 3.000 kader pakai sound system ribuan watt, diliput banyak media, ...eh data yang disampaikan salah total.

Baca Juga

Tapi ya sudahlah daripada berlama-lama mengasihani AHY lebih baik kita bicara data, angka, dan fakta untuk membuktikan pernyataan AHY ternyata bertentangan dengan kenyataan. Kita uji apakah pernyataan AHY itu kebenaran atau kebohongan.

Kita ambil contoh tiga jenis infrastruktur, semoga contoh ini cukup mewakili. Sebagai alat ukur awal kapan pembangunan, kita gunakan dari tahap konstruksi di mulai. 

Pertama, jalan tol. Jalan Tol yang dibangun SBY di periode 2005 hingga 2014 mulai dari konstruksi hingga gunting pita total 189,2 km. Sementara jalan tol yang di mulai konstruksinya di pemerintahan SBY tapi diselesaikan oleh Jokowi total ada 222 km. Kalau total panjang jalan tol yang dimulai era Jokowi tahun 2015 hingga nanti 2023 total sepanjang 2.290 km.

Kedua, bandara. Hingga akhir 2014 SBY menyelesaikan 24 bandara yang sebagian besar sudah dikerjakan oleh Presiden sebelum SBY. Jadi SBY hanya meneruskan sebagian lalu ikutan gunting pita, bukan membangun seluruhnya dari awal.

Sementara bandara yang ground breakingnya dilakukan SBY tapi akhirnya diselesaikan Jokowi jumlahnya ada tujuh bandara yaitu Kertajati, Tebelian, Muara Teweh, Buntukunik, Morowali, Miangas, dan Namniwel. Adapun bandara yang konstruksinya dimulai oleh Jokowi sejak 2015 dan akan selesai 2023 total ada 31 bandara.

Ketiga, bendungan. Beberapa bendungan dimulai konstruksinya tahun 2014 beberapa bulan sebelum masa jabatan SBY berakhir seperti Bendungan Tentip, Raknamo, Logung, Gondang, dan Pidekso. Kelima bendungan ini SBY mungkin hanya sempat melakukan seremoni peletakan batu pertama saja, ya kira kira bermodal 1 sak semen dan beberapa buah batu saja. Kenapa demikian? Karena memang masa jabatan SBY di tahun 2014 secara konstitusional hanya 10 bulan saja.

Lalu berapa bendungan yang bisa dibilang SBY berperan cukup besar walaupun juga tidak selesai? Kira-kira ada 13 bendungan saja. Itu pun penyelesaiannya tetap di tangan Jokowi.

Orang mungkin bertanya, berapa bendungan yang konstruksinya dibangun Jokowi dan selesai di era periode Jokowi? Dalam data saya dari 2015 hingga nanti 2023 total ada 39 bendungan sementara empat lagi diresmikan tahun 2025 bonus bagi pemerintahan berikutnya.

Semoga tiga jenis infrastruktur ini cukup menjadi bukti bahwa pernyataan AHY itu tidak benar, atau kalau istilah sekarang menurut definisi versi KBBI dan Wikipedia, kebohongan itu sesuai dengan definisi hoaks.

Kalau AHY masih butuh data nanti saya akan sampaikan data terkait infrastruktur lain yang sudah dibangun Jokowi mulai dari 316.590 km jalan desa, 1.597.529 meter jembatan desa, 1.474.544 unit air bersih desa, 501.054 unit irigasi desa. Apa AHY perlu data lain terkait jalan nasional non-tol, infrastruktur limbah, listrik, telekomunikasi, minyak, gas bumi, olah raga, pariwisata, perumahan rakyat, dan jenis-jenis lain sesuai Perpres 38 tahun 2015.

Atau kalau AHY tertarik saya juga bisa sampaikan data terkait seribu lebih unit rusun yang karena mangkrak lalu jadi seram tapi bisa sukses untuk tempat syuting Pengabdi Setan. Atau mungkin masih butuh data Hambalang juga? Perlu?

 

Jakarta 18 September 2022

*Anggota DPR RI FPDI Perjuangan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement