Senin 19 Sep 2022 06:14 WIB

Dongkrak Perekonomian Daerah, Kadin Dorong Pengembangan Transportasi Sulteng

Sulteng memiliki hasil bumi yang sangat besar seperti gas, emas, nikel, dan tembaga.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah warga menaiki perahu yang akan mengangkut mereka ke pulau lainnya di Pulau Lutungan, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, Minggu (6/9/2020).  Mobilitas orang dan barang di wilayah pulau-pulau itu hanya mengandalkan perahu sebagai sarana transportasi.
Foto: BASRI MARZUKI/ANTARAFOTO
Sejumlah warga menaiki perahu yang akan mengangkut mereka ke pulau lainnya di Pulau Lutungan, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, Minggu (6/9/2020). Mobilitas orang dan barang di wilayah pulau-pulau itu hanya mengandalkan perahu sebagai sarana transportasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong percepatan pengembangan transportasi Sulawesi Tengah (Sulteng). Hal tersebut dilakukan dengan menjalin kerja sama resmi dengan Pemerintah Sulteng untuk mengembangkan dan memajukan transportasi dan elemen pendukungnya di Provinsi Sulawesi Tengah.

“Kerjasama ini sebagai peran nyata dari Kadin Indonesia bidang Perhubungan dalam membangun daerah-daerah di seluruh Indonesia,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perhubungan Denon Prawiraatmadja dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (18/9/2022). 

Baca Juga

Denon menuturkan Kadin juga merencanakan kunjungan ke Sulawesi Tengah untuk melihat potensi industri transportasi. Selain itu juga memangaatkan peluang-peluang usaha yang di daerah tersebut. 

Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan kesepakatan dengan Pemprov Sulteng termasuk dalam salah satu dari program kerja Kadin Indonesiayaitu Pilar Ekonomi Daerah. Dengan tujuan kerjasama tersebut, Arsjad mengatakan yang utama adalah bagaimana kedua belah pihak bisa bersama-sama mengembangkan ekonomi di suatu daerah, mulai dari tingkat di bahwa yaitu desa hingga kabupaten dan provinsi.

Arsjad menuturkan yang paling penting dari pengembangan ekonomi suatu daerah yaitu supply chain. Dengan ada sistem tersebut maka jaringan antara perusahaan dan pemasoknya untuk memproduksi dan mendistribusikan produk tertentu kepada pembeli akhir. 

“Dimana supply chain tersebut adalah bicara tentang logistik dan akan lebih sulit mengembangkan logistik jika kita tidak memiliki konektivitas,” ucap Arsjad. 

Selain itu, kata Arsjad mengharapkak kerja sama tersebut dapat melahirkan pengusaha dari daerah tersebut. Hal tersebut bertujuan untuk melakukan pemerataan. 

Dengan begitu nantinya pengusaha tidak hanya di pusat dan di pulau Jawa saja namun bisa lahir di pelosok seperti di Sulawesi Tengah. “Jika sudah ada pengusaha dari daerah nanti tinggal Kadin Indonesia sebagai wadah dari para pengusah untuk mempertemukannya sehingga bisa terjadi kerjasama yang saling menguntungkan,” ungkap Arsjad. 

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura mengatakan kerja sama tersebut merupakan harapan dan rencana dari pihaknya dalam membangun Sulawesi Tengah. Selama ini pihaknya menjadi pengirim segala logistik dan kebutuhan yang diperlukan oleh hampir seluruh provinsi di Kalimantan. 

Untuk ini Rusdy mengatakan dibutuhkan alat transportasi yang memadai, mulai dari moda darat, laut, udara, dan penyebrangan. “Kami melihat yang penting saat ini adalah transportasi udara. Sebab dengan adanya moda pesawat akan mempercepat pengiriman logistik yang merupakan hasil bumi dan unggulan dari daerah kami baik untuk dikirim ke dalam negeri ataupun di ekspor keluar negeri,” jelas Rusdy.

Rusdy juga menjelaskan potensi alam di Sulawesi Tengah adalah hasil bumi yang sangat besar seperti gas, emas, nikel, tembaga, galena, dan batu krikil. Untuk ini Rusdy membutuhkan dukungan dari Kadin Indonesia dalam menyiapkan transporasi laut berupa kapal tongkang dan pendukung lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement