Senin 19 Sep 2022 08:55 WIB

Kemampuan Pelaku Pariwisata di Desa Wisata Kawasan BYP Terus Ditingkatkan

Saat ini, ada enam destinasi pariwisata prioritas.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Candi Borobudur.
Foto: ANTARA/Anis Efizudin
Candi Borobudur.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) kembali menyelenggarakan pelatihan bagi para pelaku pariwisata di kawasan Borobudur-Yogya-Prambanan (BYP), pada 16-22 September 2022. 

Pelatihan Pengembangan Inovasi Produk Wisata dan Kapasitas Bidang Parekraf kali ini melibatkan 150 kader dari 10 desa wisata, menyusul agenda serupa yang telah dilaksanakan di Lombok dan Labuan Bajo beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Pelatihan bagi pelaku pariwisata tahap kedua di wilayah BYP kali ini diikuti para pelaku pariwisata dari Desa Wisata Prenggan, Candirejo, Tanjungsari, Ngargogondo, Wanurejo, Mendut, Bokoharjo, Bugisan, kebondalem Kidul, dan Pereng. 

Pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pelaku pariwisata di desa wisata ini merupakan bagian dari kegiatan Kampanye Sadar Wisata 5.0, yang dilaksanakan di enam Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) yaitu Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Mandalika, Labuan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru dan Wakatobi.

Pada pembukaan kegiatan pelatihan sebelumnya di wilayah yang sama, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan enam DPP ini memiliki daya tarik masing-masing, sehingga daya saingnya harus terus diperkuat agar peningkatan kunjungan wisatawan makin bermanfaat bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat setempat.

“Kemenparekraf akan terus melakukan peningkatan kapasitas dan kualitas SDM (pelaku pariwisata) melalui program pembangunan pariwisata terintegrasi dan berkelanjutan, dengan Pelatihan Pengembangan Inovasi Produk Wisata dan Kapasitas Bidang Parekraf sebagai bagian dari program tersebut,” kata Menparekraf.

Seiring upaya Kemenparekraf untuk mendorong peran strategis desa wisata, maka partisipasi aktif para pelaku pariwisata pun diharapkan dapat menjadi penggerak di kampung atau desa wisata masing-masing. 

Sebagaimana diungkapkan Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Frans Teguh sebelumnya saat membuka pelatihan di lokasi berbeda. “Tunjukkan semangat dan motivasi, jangan hanya jadi penonton melainkan jadilah pelaku,” kata dia.

Selain itu, ia mengajak para pelaku pariwisata melakukan langkah-langkah adaptif agar relevan dengan perkembangan zaman. 

“Para pelaku pariwisata harus mampu menyesuaikan diri dan menjawab keinginan dan kebutuhan spesifik dari para wisatawan saat ini,” kata Frans. 

Sementara, pada kesempatan terpisah, menjelaskan materi yang akan diberikan kepada peserta selama pelatihan, Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf Florida Pardosi mengatakan, terdapat tiga paket pembelajaran, yakni A dan B pada gelombang pertama, dan paket C pada gelombang berikutnya. 

Paket A meliputi Sustainable Tourism dan Produk Wisata (Exploring, Packaging, dan Presentation), sedangkan Paket B terkait Paket Wisata, Homestay, Kuliner, dan Cinderamata. Adapun Paket C merupakan materi tentang kewirausahaan, meliputi perencanaan bisnis, digitalisasi keuangan, marketing, dan SDM. 

Florida mengharapkan, 15 orang kader dari masing-masing desa wisata yang telah terpilih mengikuti pelatihan akan dapat menularkan pengetahuan yang didapat, menggerakkan roda pengembangan pariwisata, menjadi duta pariwisata di kampung atau desa wisatanya. 

“Diharapkan 150 orang (yang mengikuti pelatihan) ini juga dapat menjadi trainer di desa masing-masing,” ungkapnya. 

Pelatihan bagi pelaku pariwisata di wilayah BYP tahap kedua dibuka secara resmi oleh Koordinator Peningkatan Kompetensi SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf, Surana pada Jumat (16/9/2022)

Surana menekankan pentingnya kerja sama berbagai pihak guna mengoptimalkan pelaksanaan pelatihan, termasuk kepada pemerintah daerah dan dinas-dinas terkait untuk memonitor dan menindaklanjuti hasil pelatihan. 

“Sehingga dengan demikian, kegiatan pelatihan ini tidak hanya berhenti di sini saja melainkan terus berlanjut, agar nanti lahir para local champion dan para peserta dapat memberikan semangat bagi desa-desa wisatanya,” lanjutnya.

Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein mengatakan, pelatihan yang diselenggarakan Kemenparekraf merupakan kesempatan yang sangat baik sehingga harus dimanfaatkan hingga tuntas.

“Dari semua materi baik teori maupun praktek yang disampaikan para narasumber, lakukan ATM; amati, tiru, modifikasi,” ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement