Selasa 20 Sep 2022 07:20 WIB

Gedung Putih Soal Taiwan: Biden Berbicara Mewakili Diri Sendiri

Kebijakan AS tidak berubah dalam memandang status Taiwan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
 Presiden Joe Biden.
Foto: AP/Susan Walsh
Presiden Joe Biden.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Koordinator Gedung Putih Indo-Pasifik Kurt Campbell mengatakan pada Senin (19/8/2022), bahwa pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tentang membela Taiwan hanyalah penilaian dari dirinya pribadi. Dia menegaskan, kebijakan AS tidak berubah dalam memandang status Taiwan.

"Saya tidak percaya bahwa pantas untuk menyebut pernyataan yang datang dari Gedung Putih hari ini sebagai pernyataan mundur dari presiden," kata Campbell dalam sebuah forum di Washington.

Baca Juga

Biden mengatakan selama wawancara CBS 60 Minutes yang disiarkan pada akhir pekan, bahwa pasukan AS akan membela Taiwan jika terjadi invasi China. "Pernyataan presiden mewakili diri sendiri. Saya pikir kebijakan kami telah konsisten dan tidak berubah dan akan terus berlanjut," katanya.

Dalam keputusan AS, negara itu tidak mendukung kemerdekaan Taiwan dan tetap berkomitmen pada kebijakan "Satu-China". Namun pernyataan itu memicu kontroversi karena menempatkan kebijakan lama Washington yang dinyatakan dalam posisi Taipei.

Pernyataan Biden itu pun mendapatkan kritik dari China. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menyatakan, pernyataan Biden telah melanggar komitmen yang telah dibuat karena mendukung kemerdekaan Taiwan.

"Mengirim sinyal yang sangat keliru kepada pasukan kemerdekaan separatis Taiwan,” ujar Mao.

China bersedia, menurut Mao, melakukan tindakan tulus dalam memperjuangkan prospek reunifikasi damai dengan Taiwan. “Pada saat yang sama, kami tidak akan pernah mentoleransi kegiatan apa pun yang bertujuan memecah belah negara, dan kami memiliki pilihan untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan," kata perwakilan Beijing itu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement