Selasa 20 Sep 2022 13:40 WIB

Airlangga-Prabowo Bertemu Empat Mata Lebih dari Sejam

Pertemuan digelar setelah Rapat Terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi.

Red: Agus raharjo
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) saat menggelar pertemuan di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (19/9/2022).
Foto: Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) saat menggelar pertemuan di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (19/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (19/9/2022). Keduanya bertemu empat mata lebih dari sejam di Kantor Menko Perekonomian.

Airlangga mengaku pertemuan keduanya membahas kemandirian ekonomi dan ketahanan nasional. "Saya menyambut baik kunjungan dari sahabat Saya, Bapak Prabowo Subianto, untuk membahas berbagai isu penting dan strategis di tingkat global, yang berdampak pada kehidupan bangsa Indonesia, mulai dari isu ketahanan pangan, krisis energi, ancaman krisis keuangan di berbagai negara lain, serta sejumlah tantangan yang sedang dihadapi masyarakat dunia," kata Menko Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (20/9/2022).

Baca Juga

Dalam pertemuan tersebut, dibahas juga mengenai strategi dan sinergi antarkementerian untuk menghadapi situasi dunia yang tidak menentu dan penuh dengan ketidakpastian. Seperti tantangan krisis pangan, energi dan keuangan, sebagai dampak dari konflik Rusia-Ukraina serta pandemi Covid-19 yang masih belum usai.

Kedua Menteri juga membahas lebih teknis terkait isu ketahanan pangan. Terutama setelah Rapat Terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Presiden mengarahkan agar para Menteri dalam kabinetnya terus menjaga ketahanan pangan. Yakni, melalui peningkatan produktivitas di dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor pangan.

"Presiden juga menginginkan agar petani bisa memproduksi kedelai, dan meminta BUMN untuk membeli dari petani dengan harga Rp 10 ribu (per kilogram) sehingga harga yang sudah dijamin ini menjadi cukup menarik bagi petani agar mau menanam kedelai," ujar Airlangga yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.

Selain itu, Presiden juga mendorong penggunaan bibit unggul yang telah direkayasa secara genetik atau atau Genetically Modified Organism (GMO) agar produktivitas bisa meningkat. Pemerintah juga menyiapkan anggaran untuk perluasan lahan tanam, sehingga bisa meningkatkan produksi di dalam negeri dan mengurangi impor pangan.

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah menunjuk Kementerian Pertahanan untuk turut membantu program food estate atau lumbung pangan nasional bersama kementerian lainnya. Dalam program food estate Kemenhan di Kalimantan Tengah, lahan ditanami singkong yang dapat diolah menjadi tepung, mi, hingga sumber energi.

Airlangga mengatakan, dirinya dan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo juga menyepakati untuk terus saling bekerja sama sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraan 16 Agustus 2022 lalu. Dalam pidatonya, semua lembaga negara perlu untuk selalu waspada, selalu hati-hati dan selalu siaga di tengah kondisi dunia yang tidak menentu. Kemandirian ekonomi dan ketahanan nasional merupakan pilar paling penting dalam mewujudkan cita-cita dan perjuangan bangsa Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement