Kamis 22 Sep 2022 01:11 WIB

Pemerintah Bersama Masyarakat Raja Ampat Tanam 2.500 Mangrove

Mangrove yang ditanam berjenis Rizhopora apiculata dan Rizhopora mucronata.

Red: Andi Nur Aminah
Foto udara tanaman mangrove (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Mohamad Hamzah
Foto udara tanaman mangrove (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Satuan Kerja Raja Ampat bersama masyarakat kampung Mutus, Distrik Waigeo Barat Kepulauan menanam sebanyak 2.500 bibit mangrove guna pencegahan abrasi. Koordinator BKKPN Satker Raja Ampat, Ferdinand E Bata di Waisai, Rabu (21/9/2022) mengatakan mangrove yang ditanam berjenis Rizhopora apiculata dan Rizhopora mucronata yang hidup di pesisir pantai untuk menahan abrasi.

Dia mengatakan penanaman melibatkan anak-anak muda serta para pelajar Kampung Mutus. Mereka mendapatkan edukasi dan diharapkan memiliki rasa tanggung jawab akan kelestarian alam di kawasan konservasi.

Baca Juga

Mengingat Kampung Mutus Distrik Waigeo Barat Kepulauan Raja Ampat masuk dalam kawasan konservasi perairan nasional yang harus dijaga kelestariannya. Selain itu, menjaga pesisir pantai dari ancaman abrasi jika terjadi gelombang tinggi akibat perubahan iklim.

Menurutnya, manfaat lain dari ekosistem mangrove sebagai tempat perkembangbiakan ikan-ikan kecil serta menjaga laut dari sedimentasi yang sering bersumber dari daratan. Dia mengatakan, pihaknya tidak hanya memberikan edukasi penanaman, tetapi bagaimana menjaga agar pohon mangrove yang ditanam dapat tumbuh dengan baik. Sebab ketika mangrove tumbuh dan berkembang dengan baik makan fungsi ekosistem mangrove tersebut akan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat hari ini maupun di masa yang akan datang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement