Kamis 22 Sep 2022 11:50 WIB

Wapres Ingatkan Umat Agama, Jangan Lengah Hadapi Potensi Konflik

Anak bangsa diingatkan wapres menjaga kerukunan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
 Wapres Ingatkan Umat Agama, Jangan Lengah Hadapi Potensi Konflik. Foto:  Wakil Presiden Maruf Amin menghadiri Peringatan Hari Agung Kongzi (Konghucu) ke-2573 yang diselenggarakan oleh Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia atau MATAKIN di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (22/9).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wapres Ingatkan Umat Agama, Jangan Lengah Hadapi Potensi Konflik. Foto: Wakil Presiden Maruf Amin menghadiri Peringatan Hari Agung Kongzi (Konghucu) ke-2573 yang diselenggarakan oleh Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia atau MATAKIN di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (22/9).

REPUBLIKA.CO.ID,PONTIANAK--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan semua umat beragama untuk merawat harmoni dan persaudaraan di Indonesia. Ma'ruf mengatakan, upaya ini untuk mencegah potensi terjadinya konflik di tengah keberagaman  Indonesia.

"Kita tidak boleh lengah terhadap potensi-potensi konflik yang pasti hanya akan membawa kerugian dan kemunduran bagi kita," kata Kiai Ma'ruf menghadiri Peringatan Hari Agung Kongzi (Konghucu) ke-2573 yang diselenggarakan oleh Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia atau MATAKIN di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (22/9/2022).

Baca Juga

Kiai Ma'ruf mengingatkan, tugas merawat harmoni dan persaudaraan di tengah keberagaman adalah tugas semua anak bangsa. Apalagi di tengah tantangan dan dinamika perkembangan global,  keberagaman sebagai sebuah kekayaan.

"Dengan pesatnya kemajuan teknologi, dunia berubah sangat cepat, masa depan semakin sulit kita prediksi, ancaman berevolusi menjadi non-tradisional. Maka, kerukunan dan persatuan dalam keberagaman harus terus kita rawat, jangan sampai terpecah," kata Kiai Ma'ruf.

Kiai Ma'ruf mengatakan, dalam beberapa studi menunjukkan keberagaman menjadi tantangan untuk mewujudkan demokrasi. Namun, ternyata demokrasi berhasil dipraktikkan di Indonesia

Selain itu, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia ini menyampaikan, ada studi menyebutkan keberagaman akan semakin memperberat tantangan yang dihadapi negara saat krisis melanda atau ketika perekonomian sedang tidak baik, karena potensi konflik menjadi lebih besar.

Namun, Ma'ruf bersyukur kondisi itu tidak terjadi di Indonesia saat pandemi Covid-19. Menurutnya, di tengah pembatasan dan kesulitan, keberagaman masyarakat Indonesia justru menunjukkan solidaritas dan kedermawanan yang tinggi.

Indonesia bahkan dicatat sebagai negara paling dermawan pada tahun 202 dengan angka partisipasi relawan Indonesia dikatakan tiga kali lebih tinggi dari rata-rata dunia.

"Keberhasilan bangsa kita mengelola keberagaman hingga menjadi fondasi yang solid bagi toleransi, kerja sama dan kerukunan masyarakat, telah mendapatkan apresiasi dan pengakuan dari negara-negara lain," ujarnya.

Karenanya, dalam kesempatan itu, Wapres meminta seluruh umat agama termasuk Konghucu terus membangun dan memupuk persaudaraan yang solid di tengah kemajemukan Indonesia.

Menurutnya, nilai-nilai agama menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari budaya masyarakat Indonesia.

"Termasuk nilai tentang toleransi dan moderasi untuk memperkuat jalinan tali persaudaraan sebagai sumber kekuatan bagi bangsa agar sanggup melewati berbagai tantangan dan ancaman," ujarnya.

Hadir dalam peringatan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Ketua Umum Dewan Rohaniwan/Pengurus Pusat Majelis Tinggi Agama Khonghucu (MATAKIN) Xueshi Budi Santoso Tanuwibowo

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement