Kamis 22 Sep 2022 16:19 WIB

BPBD Bentuk Satuan Pendidikan Aman Bencana di Sekolah

Di 2022 ini SPAB ditargetkan dibentuk di delapan sekolah yang ada di Kota Yogyakarta.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Hiru Muhammad
Peserta keluar gedung sambil melindungi kepalanya saat simulasi penanganan bencana gempa di Susukan Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur, Ahad (7/11/2021). Kegiatan pelatihan oleh Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang melibatkan 100 orang peserta dari guru dan murid itu sebagai upaya mengurangi resiko jika terjadi bencana di sekolah. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya
Peserta keluar gedung sambil melindungi kepalanya saat simulasi penanganan bencana gempa di Susukan Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur, Ahad (7/11/2021). Kegiatan pelatihan oleh Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang melibatkan 100 orang peserta dari guru dan murid itu sebagai upaya mengurangi resiko jika terjadi bencana di sekolah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta membentuk Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di sekolah. Pembentukan SPAB ini akan dilakukan secara bertahap yang dimulai 2022 ini.

Kepala Pelaksanaan BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat mengatakan, 2022 ini SPAB ditargetkan dibentuk di delapan sekolah yang ada di Kota Yogyakarta. Rinciannya yakni dibentuk di empat SMP dan di empat SD.

Baca Juga

"Pembentukan Satuan Pendidikan Aman Bencana ini baru dimulai tahun ini. Konsepnya seperti Kampung Tangguh Bencana, tapi ini di lingkungan sekolah," kata Nur Hidayat belum lama ini.

Nur menjelaskan, paradigma dalam penanganan bencana yakni membangun ketahanan lingkungan dalam rangka mengurangi risiko bencana. Seperti Kampung Tangguh Bencana, SPAB juga bagian dari membangun ketahanan lingkungan dalam penanggulangan dan pencegahan bencana.

"Ketika masyarakat bisa responsif, maka insya Allah korban maupun risiko bencana bisa diminimalisir," lanjut Nur.

Nur menyebut, ada beberapa komponen dalam pembentukan SPAB di lingkungan sekolah ini. Mulai dari manajemen dasar dalam menghadapi, mitigasi bencana hingga jalur evakuasi.

"Ada edukasi terkait mitigasi bencana, misalnya ketika terjadi gempa bumi harus bagaimana. Saat ini kami baru mengarah pada manajemen menghadapi bencana dan jalur evakuasi," jelasnya.

Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam pembentukan SPAB yakni simulasi bencana. Simulasi tersebut diikuti seluruh warga di lingkungan sekolah, mulai dari peserta didik hingga guru.

Dalam menyiapkan sekolah menjadi SPAB, Nur menuturkan, tidak mudah. Terutama dalam mengatur waktu penyelenggaraan kegiatan pembentukan SPAB seperti kegiatan simulasi dan pelatihan.

"Mengingat bersamaan dengan jam sekolah, guru dan siswa. Namun ditargetkan sampai akhir tahun 2022 SPAB sudah bisa terbentuk di delapan sekolah SMP dan SD di Kota Yogyakarta," kata Nur.

Kedepannya, masih banyak sekolah yang akan dibentuk SPAB. Nantinya, kata Nur, semua sekolah di tingkat SD dan SMP di bawah kewenangan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan menjadi SPAB."Pada tahun ini yang bisa kami koordinasikan dan memungkinkan (untuk pembentukan SPAB) di (delapan) sekolah-sekolah tersebut," ujar Nur.

 

 

Silvy Dian Setiawan 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement