Kamis 22 Sep 2022 19:55 WIB

Presiden Iran Sorot Kebiadaban Israel dalam Pidato di Majelis Umum PBB

Kawasan Timur Tengah belum pernah menyaksikan kebiadaban yang dipraktikkan Israel

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Presiden Iran Ebrahim Raisi menyoroti kekejaman dan kebiadaban Israel terhadap rakyat Palestina dalam pidatonya di Majelis Umum PBB
Foto: Sergei Bobylev, Sputnik, Kremlin Pool Photo v
Presiden Iran Ebrahim Raisi menyoroti kekejaman dan kebiadaban Israel terhadap rakyat Palestina dalam pidatonya di Majelis Umum PBB

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Presiden Iran Ebrahim Raisi menyoroti kekejaman dan kebiadaban Israel terhadap rakyat Palestina dalam pidatonya di Majelis Umum PBB, Rabu (21/9/2022). Dia mengatakan, kawasan Timur Tengah belum pernah menyaksikan kebiadaban yang dipraktikkan rezim Zionis di masa lalu.

"Pembunuhan anak-anak dan perempuan hadir dalam rapor gelap rezim Zionis. Ia telah berhasil membentuk penjara terbesar di dunia di Gaza dan perluasan pemukiman serta perumahan secara ilegal di wilayah Palestina," kata Raisi dalam pidatonya, dilaporkan laman Middle East Monitor.

Dia mengungkapkan, pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak Palestina menunjukkan kepada semua orang bahwa tujuh dekade pendudukan Israel masih belum berakhir. “Kekuatan pendudukan Zionis yang telah mengokupasi Yerusalem dan tanah-tanah lain di kawasan tidak dapat menjadi mitra keamanan serta stabilitas,” ujar Raisi.

Pada kesempatan itu, Raisi pun mengusulkan opsi untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina. Dia menyarankan agar seluruh rakyat Palestina, termasuk di dalamnya Muslim, Kristen, dan Yahudi, melakukan pemungutan suara untuk mendirikan satu negara.

Pada Juni lalu, Raisi memperingatkan negara-negara tetangganya untuk mewaspadai upaya Israel mendapatkan pijakan di kawasan. Dia mendesak upaya kolektif untuk mencegah infiltrasi rezim Zionis.

Saat melakukan percakapan via telepon dengan Presiden Armenia Vahagn Garniki Khachaturyan pada 1 Juni lalu, Raisi menekankan, Israel bukan teman bagi negara-negara regional. Dia mengatakan, penindasan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah. “Semua kegiatan rezim Zionis harus dihadapi dengan kepekaan dan kehati-hatian untuk mencegah infiltrasinya ke kawasan,” kata Raisi, dikutip laman Iran Front Page.

Dia mengungkapkan, sebagai bagian dari kebijakan fundamentalnya, Iran akan berusaha melestarikan status geopolitik kawasan saat ini. Hal itu termasuk perbatasan internasional, penghormatan terhadap kedaulatan negara lain, dan peningkatan infrastruktur komunikasi trans-regional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement