Jumat 23 Sep 2022 12:22 WIB

Uu: Kendaraan Listrik Irit, Hanya Keluarkan Rp 45 Ribu Sehari

Saat gunakan mobil dengan BBM Uu bisa keluarkan Rp 250 ribu sehari.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Indira Rezkisari
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan penggunaan mobil listrik irit dan mengurangi pemanasan global.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan penggunaan mobil listrik irit dan mengurangi pemanasan global.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum terus menggelorakan penggunaan kendaraan listrik. Berdasarkan pengalamannya, penggunaan kendaraan listrik lebih efisien dan hemat.

Menurut Uu, dalam aktivitas sehari-hari dengan kendaraan berbahan bakar minyak, dirinya bisa menghabiskan Rp 250 ribu untuk BBM. Namun, saat menggunakan kendaraan listrik, dirinya hanya mengeluarkan Rp 45 ribu-Rp 50 ribu.

Baca Juga

"Supaya pemanasan global bisa ditekan sedikit demi sedikit. Mudah-mudahan harapan Pak Jokowi tentang mobil listrik bisa diawali dari para pejabat, para bupati, wali kota," ujar Uu di Seminar Nasional bertema "Digitalisasi sebagai Upaya Perbaikan Tata Kelola dan Integrasi Layanan Transportasi di Jabar" dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional 2022 di Hotel Grand Preanger Bandung, Kamis petang (22/9/2022).

Pemprov Jabar, kata dia, terus berupaya menghadirkan pelayanan yang aman dan nyaman di sektor perhubungan. Salah satunya, digitalisasi layanan transportasi yang dapat diterapkan sebagai upaya perbaikan tata kelola sekaligus integrasi layanan.

"Digitalisasi tidak bisa ditawar lagi, mulai dari pembayaran transportasi secara digital, baik darat, laut, udara," katanya.

Menurut Uu, Jabar akan senantiasa mendukung inovasi di sektor perhubungan. Tujuannya  agar stakeholders sektor perhubungan di Jabar dapat melayani masyarakat dengan paripurna.

"Oleh karena itu, para pemegang kebijakan, yang punya tanggung jawab (di sektor perhubungan) harus berpikir, mengadakan terobosan," katanya.

"Saya berharap, di tingkat Jabar sudah mulai, maka agar gayung bersambut, di kabupaten/kota yang sudah memungkinkan (digitalisasi) diharapkan seperti ini," imbuhnya.

Sementara menurut Kepala Dinas Perhubungan Jabar Ahmad Koswara, Seminar Nasional yang diselenggarakan pihaknya merupakan upaya meningkatkan kolaborasi antar-Dishub di Jabar. Apalagi transportasi merupakan salah satu komponen yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Maka pada seminar tersebut, kata dia, digagas pula kolaborasi kesepakatan komitmen bersama terkait digitalisasi layanan transportasi umum. "Langkah kolaborasi digital, diambil sebagai momentum strategis, langkah awal peningkatan layanan transportasi di Jabar," katanya.

Menurutnya, contoh digitalisasi transportasi yang sudah berjalan yakni sistem pembayaran di jalan tol, pembayaran angkutan umum bus Trans Metro Bandung atau Trans Pasundan.

Plh Direktur Angkutan Jalan Kemenhub RI Tonny Agus Setiono mengapresiasi komitmen pimpinan daerah di Jabar terhadap sektor perhubungan. Ia juga meyakini wilayah Jabar dapat menjadi contoh digitalisasi sistem pembayaran transportasi.

"Kita harus mampu menciptakan layanan yang efisien, memberikan kemudahan, maka diperlukan sinergi untuk mendorong masyarakat memanfaatkan transportasi secara nontunai," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement