Jumat 23 Sep 2022 20:00 WIB

Menperin: Indonesia Berkomitmen Promosikan Industri Hijau ke Investor Global

Indonesia mendorong penggunaan energi bari terbarukan.

Red: Nidia Zuraya
Energi terbarukan/ilustrasi.
Foto: abc
Energi terbarukan/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Indonesia berkomitmen untuk mempromosikan pengembangan industri hijau serta memprioritaskan efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan sumber daya yang berkelanjutan.

Hal itu disampaikan oleh Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita ketika mendampingi Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada saat pertemuan bilateral dengan Executive Vice President (EVP) of European Commisioner for Trade Valdis Dombrovskis.

Baca Juga

"Kami menyambut baik proposal kebijakan Uni Eropa yang diterapkan melalui Green Deal Strategy, dengan tujuan untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan," kata Menperin lewat keterangannya di Nusa Dua, Bali, Jumat (23/9/2022).

Pertemuan bilateral itu merupakan salah satu agenda acara Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) G20 Indonesia. Menperin menegaskan pihaknya tengah mengakselerasi ekonomi berbasis industri hijau melalui efisiensi sumber daya alam dan penerapan ekonomi sirkular, penggunaan energi baru dan terbarukan seperti biofuel, biomassa, dan Refuse Derived Fuel (RDF).

"Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan ini tidak bisa dilakukan sendiri, tetapi harus bersama-sama, dan kita semua bisa menjadi bagian dari transformasi tersebut," tuturnya.

Selain ituKementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya mempercepat industrialisasi kendaraan bermotor yang hemat energi dan ramah lingkungan atau Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). "Kami juga melakukan pengembangan teknologi penyerapan karbon, serta pengembangan industri berbasis energi bersih termasuk pembangunan kawasan industri hijau terbesar di dunia dengan memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)," ujar Menperin.

Pada kesempatan iniMenperin berharap kedua pihak dapat mendorong percepatan penyelesaian Perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), mengurangi hambatan perdagangan non-tarif, serta meningkatkan kerja sama dan investasi antara Indonesia dan Uni Eropa.

"IEU-CEPA telah memasuki negosiasi putaran ke-11 dan terus menunjukkan kemajuan. Kemenperin secara aktif terlibat dalam WG on Trade dan WG on Rules of Origin," ungkapnya.

Beberapa isu penting yang dibahas dan disoroti dalam perundingan putaran ke-11 antara lain liberalisasi tarif, bea keluar, barang re-manufaktur dan barang reparasi, hambatan teknis (TBT), serta pengadaan pemerintah.

Kemudianpihak EU menyampaikan niat kerja sama terkait dengan sertifikasi halal di Indonesia. Kemenperin dengan Pusat Pemberdayaan Industri Halal siap mendukung peluang ini dan bersama-sama mewujudkan kerja sama yang lebih kuat dan bermanfaat.

"Dalam hal peningkatan nilai perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa, kami terus mendorong peningkatan akses pasar sektor industri Indonesia dan identifikasi produk-produk unggulannya," lanjut Menperin.

Adapun total perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa pada tahun 2021 mencapai 34,7 miliar dolar AS atau meningkat 22 persen dibandingkan tahun 2020 sebesar 28,5 miliar dolar AS.

Dombrovskis menyampaikanpihak Uni Eropa sangat terkesan dan mengapresiasi upaya dan langkah Pemerintah Indonesia dalam menciptakan kemudahan berusaha dan iklim investasi yang mendukung Foreign Direct Investment (FDI). "Uni Eropa berharap berbagai kendala teknis di lapangan dapat segera dituntaskan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement