Ahad 25 Sep 2022 11:26 WIB

Jelang Endemi Covid-19, Apa Tindakan Kita?

Beberapa kebiasaan baik yang tercipta saat pandemi harus diteruskan.

Red: Natalia Endah Hapsari
Diskusi kesehatan dalam program  “Cyber Media Forum”.
Foto: dok Danone
Diskusi kesehatan dalam program “Cyber Media Forum”.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Jelang endemi Covid 19 alias pascapandemi, masyarakat ternyata masih dibayangi tantangan kesehatan. “Pandemi Covid-19 telah membukakan mata dan kesadaran banyak pihak bagaimana esensi kesehatan berperan penting tidak hanya dalam kehidupan seseorang, namun juga dalam lingkup masyarakat yang lebih luas,'' ujar Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI),  Dr CSP Wekadigunawan, MPH, Ph.D, dalam siaran pers yang diterima Republika, Ahad (25/09/2022).

Menurut Wekadigunawan, terlepas dari permasalahan Covid-19, Indonesia juga menghadapi berbagai permasalahan kesehatan baik masalah kesehatan yang menular dan tidak menular yang disebabkan oleh faktor lingkungan, gizi dan nutrisi dan berbagai faktor lainnya. 

Lantas, apa tindakan kita untuk menghadapi situasi tersebut? Direktur Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan, Drg. Widyawati, MKM, mengungkapkan ada beberapa kebiasaan baik yang tercipta selama pandemi beberapa tahun terakhir seperti  penerapan protokol kesehatan disertai makan sehat dan gizi yang seimbang dibutuhkan sesuai dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan implementasi pedoman isi piringku. Menurut Widyawati, penerapan kebiasaan baik itu sangatlah penting terus dilakukan. ''Tidak hanya dalam percepatan penanganan pandemi namun juga menjaga kesehatan masyarakat secara luas,'' kata dia.

Diskusi kesehatan dan kehadiran para pakar dari berbagai multidisiplin itulah yang menjadi sorotan dalam program  “Cyber Media Forum” yang diselenggarakan secara virtual oleh Danone Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Departemen Ilmu Gizi FKUI, Dr Nurul Ratna, M. Gizi,SpGK yang memaparkan tentang tema hidrasi sehat bagi keluarga. “Air di dalam tubuh kita adalah hal yang sangat penting. Tanpa adanya air yang cukup dan berkualitas, organ tubuh vital tidak dapat berfungsi dengan baik,'' kata dia. 

Sayangnya, tidak semua orang menyadari besarnya fungsi air dalam tubuh sehingga sering kurang minum. Saat ini penelitian menunjukkan bahwa satu dari lima anak-anak dan remaja belum cukup minum, dan juga satu dari empat orang dewasa belum cukup minum. 

Padahal setidaknya kita dianjurkan untuk minum minimal dua liter per hari untuk orang dewasa dan 1,2 liter per hari untuk anak-anak. Selain itu, penting juga bagi kita untuk memperhatikan kriteria air minum yang baik, yaitu tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan tidak mengandung zat-zat berbahaya. ''Hal yang perlu diingat juga kita harus memastikan sumber airnya murni, berkualitas dan terlindungi,” ujar Nurul.

Tak pelak, pembangunan kesehatan nasional merupakan salah satu hal yang menjadi fokus pemerintah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memastikan pemahaman seputar pentingnya kesehatan, pemenuhan nutrisi dan hidrasi serta gaya hidup sehat.

Satu cara untuk memperoleh informasi kesehatan yang tepat adalah dengan cara mengakses media daring. Menurut data dari We Are Social 2022, saat ini jumlah pengguna internet nasional melonjak sebesar 54,25 persen dengan penetrasi internet mencapai 73,7 persen dari total penduduk Indonesia.

Sedangkan data dari Reuters Institute menunjukkan mayoritas masyarakat Indonesia memanfaatkan sejumlah media daring dalam mengkonsumsi berita. Kondisi ini menjadi peluang yang sangat strategis bagi media massa daring untuk mengambil peran mengedukasi masyarakat khususnya dalam isu yang utama bagi masyarakat seperti isu seputar kesehatan. 

“Di tengah situasi kesehatan nasional yang masih menjadi tantangan tersendiri bagi publik dan pemerintah, maka sebagai insan pers yang menjalankan perannya sebagai sumber penyedia informasi diharapkan dapat mengangkat berita tentang isu kesehatan yang terverifikasi dari sumber-sumber kredibel, sehingga dapat menjadi rujukan bagi publik agar mereka mampu menyikapi informasi dengan tepat sasaran,'' ujar Wahyu Dyatmika, Sekjen Asosiasi Media Siber Indonesia.

Sedangkan Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia, menjelaskan pertumbuhan informasi digital yang begitu cepat merupakan tantangan yang harus mampu diimbangi oleh media massa namun tetap memegang prinsip informasi yang akurat, faktual, dan akuntabel. Upaya untuk meningkatkan kualitas jurnalisme terus dilakukan dengan cara memberikan pendidikan dan uji kompetensi rekan-rekan jurnalis. 

''Selain dari tujuan kami terhadap peningkatan jurnalis, kami juga berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam mengedukasi masyarakat akan isu kesehatan dan nutrisi melalui jurnalis sebagai key opinion leader dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat. Sebagaimana misi kami yakni membawa kesehatan ke sebanyak mungkin orang,  kami terus berkomitmen untuk membawa kesehatan ke banyak masyarakat tidak hanya melalui operasional bisnis kami namun juga upaya edukasi yang dilakukan untuk publik,'' ujarnya. 

Program Cyber Media Forum dirancang dengan format workshop daring yang diikuti oleh media siber anggota AMSI dari Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sumatera Barat, Lampung, Medan, Manado, Makassar, Kalimantan, Papua. Materi seputar kesehatan, nutrisi dan hidrasi dihadirkan untuk meningkatkan pengetahuan maupun soft skills dari para peserta.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement