Senin 26 Sep 2022 08:19 WIB

Wawali Surabaya Sebut Kesetiakawanan Sosial Solusi Atasi Tawuran

Pemkot Surabaya melalui Satpol PP telah menggelar patroli gabungan setiap malam.

Red: Agus raharjo
Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji.
Foto: Dok Pemkot Surabaya
Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Wakil Wali Kota Surabaya Armuji meminta semua pihak memperkuat kesetiakawanan sosial. Hal ini sebagai cara mengatasi dan mencegah terjadinya tawuran kalangan remaja yang marak belakangan ini di Kota Pahlawan itu.

"Sampai terjadi tawuran itukan tidak menyadari bahwa kita ini saudara sebangsa se-Tanah Air. Para pendiri bangsa berjuang agar kita bisa hidup tenang, berdampingan, dan harmonis bukannya malah saling melukai satu sama lainnya," kata Wawali Armuji di Surabaya, Senin (26/9/2022).

Baca Juga

Tawuran yang melibatkan sejumlah remaja di Kota Pahlawan terjadi di Jalan Upa Jiwa, Ngagel, Wonokromo, Surabaya pada Kamis (22/9/2022) malam. Akibatnya, RKP (17 tahun) warga Ploso, Tambaksari mengalami luka memar pada paha sebelah kanan dan MIF (17) warga Waru, Tambaksumur, Waru, Sidoarjo, mengalami lebam pada mata sebelah kiri serta sejumlah luka lainnya.

Tawuran kembali terjadi di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Ahad (25/9/2022) dini hari. Kali ini remaja yang terlibat tawuran dari dua perguruan silat yakni Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT) dan Kera Sakti. Atas ulah kedua perguruan silat yang meresahkan itu, dua warga Surabaya menjadi korban dan mengalami luka di kepala akibat lemparan baru.

Mendapati hal itu, Cak Ji panggilan lekat Armuji mengajak, warga dan elemen masyarakat di Kota Surabaya untuk benar-benar menghayati nilai luhur Pancasila sebagai benteng karakter di era kekinian.

Saat ditanya tentang langkah Pemerintah Kota Surabaya dalam mengatasi dan mengantisipasi kejadian tawuran, Cak Ji menegaskan, Pemkot Surabaya melalui Satpol PP telah menggelar patroli gabungan setiap malam untuk pencegahan.

Selain itu, Cak Ji juga meminta agar segenap elemen membumikan Pancasila melalui sosialisasi di sekolah hingga perkampungan. "Kami minta pihak kecamatan dan kelurahan agar rutin menggelar pertemuan dengan tokoh-tokoh kampung dan pemuda untuk berbicara pentingnya memperkuat kesetiakawanan sosial," kata Cak Ji.

Cak Ji juga menjelaskan, pembangunan di kota akan sia-sia apabila masyarakatnya tidak memiliki kesadaran untuk hidup berdampingan dan saling menghormati satu sama lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement