Senin 26 Sep 2022 18:21 WIB

Kecewa Sikap Manajemen, Juara Panjat Tebing Asal Indonesia Undur Diri dari Pelatda DKI

Aspar Jaelolo adalah juara dunia panjat tebing 2022.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Atlet panjat tebing Indonesia Aspar Jaelolo (tengah) berselebrasi bersama atlet panjat Indonesia Kiromal Katibin (kiri) dan atlet panjat China Cao Long (kanan) saat penerimaan medali nomor speed putra Piala Dunia Panjat Tebing 2022 IFSC Seri Jakarta di kawasan SCBD, Jakarta, Sabtu (24/9/2022). Aspar menjadi juara dunia Seri Jakarta setelah mengalahkan wakil Indonesia lainnya, Kiromal Katibin di babak final dengan mencatatkan waktu terbaiknya 5,393 detik.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Atlet panjat tebing Indonesia Aspar Jaelolo (tengah) berselebrasi bersama atlet panjat Indonesia Kiromal Katibin (kiri) dan atlet panjat China Cao Long (kanan) saat penerimaan medali nomor speed putra Piala Dunia Panjat Tebing 2022 IFSC Seri Jakarta di kawasan SCBD, Jakarta, Sabtu (24/9/2022). Aspar menjadi juara dunia Seri Jakarta setelah mengalahkan wakil Indonesia lainnya, Kiromal Katibin di babak final dengan mencatatkan waktu terbaiknya 5,393 detik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juara dunia panjat tebing 2022 Aspar Jaelolo bersama tujuh atlet lainnya mengundurkan diri sebagai atlet Pelatda DKI Jakarta. Dalam pernyataannya yang diunggah lewat akun instagram pribadinya mengungkapkan sejak 24 September ia dan tujuh atlet lainnya sudah bukan lagi bagian dari Tim Pelatda DKI Jakarta.

Surat pernyataan pengunduran diri Aspar diajukan pada 24 Agustus 2022. Pengprov FPTI DKI Jakarta dengan surat tertanggal 20 September menanggapi menerima pengunduran diri tersebut. Aspar menjelaskan pengunduran tersebut karena bentuk kekecewaan terhadap kebijakan manajemen Pelatda DKI Jakarta.

Baca Juga

“Saya sebagai atlet senior yang sudah membela DKI Jakarta selama 12 tahun merasa kecewa dengan kebijakan management Pelatda DKI Jakarta. Dengan ini saya ingin mengundurkan diri sebagai atlet Pelatda DKI Jakarta,” demikian surat pengunduran diri Aspar.

Ia lalu merinci alasan pengunduran diri tersebut antara lain adanya pemotongan gaji atlet sebesar 10 persen dengan manajemen tanpa adanya kesekapatan. Kemudian pemilihan pelatih yang tidak kompeten khususnya di nomor speed.

Alasan lainnya adalah tindakan arogan kepala pelatih dan binpres yang memanfaatkan jabatan untuk menekan atlet agar mengirim 10 persen gaji ke rekening manajemen atas nama Febyana Windayanti. Kemudian perilaku tidak menyenangkan yaitu menantang atlet khususnya Aspar pribadi untuk mengundurkan diri dari tim Pelatda DKI Jakarta karena tak setuju keputusan manajemen.

Tujuh atlet lainnya yang surat pengunduran dirinya diiterima antara lain Zaenal Aripin, Abd Rahman, Rinaldi, Evall Septy Jawara, Almando Fiore Gunawan, Nur Alvita Rahma.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement