Selasa 27 Sep 2022 14:27 WIB

Pengamanan KTT G20, TNI AL Siapkan 12 Kapal Perang

Rencana pengamanan KTT G20 masih dalam pembahasan panglima TNI.

Red: Ratna Puspita
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI Angkatan Laut (AL) menyiapkan 12 kapal perang (KRI) untuk mengamankan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Bali pada November 2022. TNI Al juga menunjuk Pangkoarmada II Laksda TNI TSNB Hutabarat sebagai komando pengendalian operasi untuk pengamanan di lautnya.

Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, rencana pengamanan KTT G20 masih dalam rapat pembahasan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa. "Dalam rapat itu juga sudah saya laporkan bahwa kami siap nanti dengan unsur-unsur yang digelar, apakah nanti penggerakan unsur dari pangkalan atau menggunakan unsur gelar,” kata Yudo. 

Baca Juga

“Ini masih dalam rapat, dengan anggaran yang ada harus kita proyeksikan berapa KRI yang disiapkan," kata Yudo usai memimpin upacara serah terima jabatan (Sertijab) Panglima Komando Armada Republik Indonesia (Pangkoarmada RI) dari Laksamana Madya TNI Abdul Rasyid kepada Laksamana Muda TNI Heru Kusmanto di Koarmada I, Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2022).

Menurut dia, di perairan Bali kemungkinan ada pengamanan dari kapal perang asing yang delegasinya ikut dalam KTT G20. "Karena ini wilayah teritorial Indonesia, ya tentunya kita yang akan mengendalikan mereka. Di sektor laut ini, kita akan atur di mana posisi kapal perang asing, di mana posisi KRI untuk melaksanakan patroli," kata dia.

Hal itu, Yudo mengatakan, sudah menjadi kesepakatan internasional. Yakni, jika suatu negara yang melaksanakan kegiatan dan kapal asing yang akan mengamankan kepala negaranya di wilayah teritorial negara itu maka negara itu yang akan mengatur untuk sektor patrolinya. 

KTT ke-17 G20 diselenggarakan di Bali pada 15-16 November 2022. KTT tersebut menjadi puncak dari proses dan usaha intensif seluruh alur kerja G20 (Pertemuan Tingkat Menteri, Kelompok Kerja, dan Engagement Groups) selama setahun keketuaan Indonesia.

Tema yang diangkat Indonesia dalam Presidensi G20 2022 adalah Recover Together, Recover Stronger. Melalui tema tersebut, Pemerintah ingin mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama, serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.

Tiga isu prioritas utama yang diangkat dalam pertemuan tersebut ialah arsitektur kesehatan global, transisi energi berkelanjutan, serta transformasi digital dan ekonomi. G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa. 

G20 merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dunia. Anggota G20 terdiri atas Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Cina, Turki, dan Uni Eropa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement