Selasa 27 Sep 2022 18:00 WIB

KLHK: Jumlah Timbunan Sampah di Indonesia Capai 29,8 Juta Ton pada 2021

KLHK ajak masyarakat dan swasta berkolaborasi dengan pemerintah untuk jurangi sampah.

Red: Ratna Puspita
Data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN)  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI menyebutkan, jumlah timbulan sampah di Indonesia mencapai 29,8 juta ton sepanjang 2021.
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI menyebutkan, jumlah timbulan sampah di Indonesia mencapai 29,8 juta ton sepanjang 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN)  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI menyebutkan, jumlah timbulan sampah di Indonesia mencapai 29,8 juta ton sepanjang 2021. Dari jumlah tersebut, 17,54 persennya merupakan sampah plastik. 

Adapun sumber sampahnya berasal dari rumah tangga sebesar 40,88 persen, perniagaan 18,08 persen, pasar 17,34 persen, perkantoran 8,17 persen, fasilitas publik 6,32 persen dan kawasan 5,8 persen. Karena itu, KLHK menyatakan, upaya mengurangi sampah plastik memerlukan kontribusi dari berbagai pihak termasuk masyarakat dan swasta.

Baca Juga

"Kami menyadari bahwa untuk mengurangi sampah plastik sangat dipengaruhi oleh upaya dan kontribusi dari masyarakat serta sektor lainnya seperti swasta," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia KLHK Ade Palguna saat bertemu wartawan di Sukabumi, Selasa (27/9/2022).

Untuk itu, Ade mengajak masyarakat dan swasta, termasuk industri yang memproduksi produk-produk makanan dan rumah tangga, berkolaborasi bersama pemerintah untuk mengurangi sampah. Ade juga memberikan apresiasinya terhadap pihak swasta yang telah berkontribusi melakukan berbagai upaya untuk mengurangi sampah plastik termasuk dengan mengedukasi masyarakat melalui berbagai program.

"Saya mendukung dan berterima kasih sekali karena memang tidak hanya pemerintah yang mampu mendorong ini semua. Semua harus bertanggung jawab atas sampah yang kita buat. Jadi memang harus ada kolaborasi dengan pemerintah juga tentu saja," ujar Ade.

Ade berharap bahwa ke depannya, akan semakin banyak perusahaan swasta yang turut mengambil bagian dalam mengurangi sampah plastik dan mengedukasi masyarakat Indonesia terkait lingkungan. "Jadi harus diajak (perusahaan-perusahaan swasta) yang lebih banyak, sehingga mereka juga bertanggung jawab dengan isu sampah yang mereka dan masyarakat dihasilkan," katanya.

Pemerintah telah memiliki target untuk mengurangi sampah plastik hingga 70 persen pada 2025. Indonesia juga berambisi menuju bebas sampah plastik di lautan pada tahun 2040.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement