Selasa 27 Sep 2022 21:32 WIB

Hasto Sebut Soekarno Berperan Bebaskan Bangsa Islam

Dengan Pancasila, Indonesia dinilai bisa jadi pemimpin bangsa dunia.

Red: Teguh Firmansyah
Pakar Geopolitik Hasto Kristiyanto saat menyampaikan kuliah umum berjudul Perspektif Pemikiran Bung Karno dalam Geopolitik dan Penerapan Nilai-nilai Pancasila di Kampus Pembangunan Karakter Bangsa Indonesia, Astha Hannas, Subang, Jawa Barat, Selasa (27/9/2022).
Foto: istimewa
Pakar Geopolitik Hasto Kristiyanto saat menyampaikan kuliah umum berjudul Perspektif Pemikiran Bung Karno dalam Geopolitik dan Penerapan Nilai-nilai Pancasila di Kampus Pembangunan Karakter Bangsa Indonesia, Astha Hannas, Subang, Jawa Barat, Selasa (27/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Doktor Ilmu Pertahanan Hasto Kristiyanto yang juga politikus PDIP menyebutkan, semangat perjuangan para "Founding Father" harus menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia. Hasto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (27/9/2022), mengatakan, Presiden Pertama RI Soekarno merupakan pahlawan pembebas bangsa Islam seperti Aljazair, Maroko, dan Tunisia.

Menurut dia, dengan Pancasila, Indonesia terbukti mampu menjadi pemimpin di antara bangsa-bangsa di dunia.

Baca Juga

"Ini bukti Bung Karno dan Bung Hatta merupakan seorang pemimpin negarawan, menjadi pemimpin pembelajar, menjadi pemimpin inspirasi dan teladan dari rakyatnya, setiap gerakan mereka menjadi obor penerang dari pergerakan Indonesia," kata Hasto dalam kuliah umumnya bertema "Perspektif Pemikiran Bung Karno dalam Geopolitik dan Penerapan Nilai-nilai Pancasila" di Kampus Pembangunan Karakter Bangsa Indonesia (PKBI) Astha Hannas, Subang, Jawa Barat, Selasa.

Disebutkannya, setelah Indonesia merdeka 17 Agustus 1945, hanya dalam beberapa tahun setelah revolusi fisik dan berjuang mendapat kedaulatan penuh atas revolusi nasional, pada tahun 1955 Indonesia sudah berhasil mengadakan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung."KAA ini bukan konferensi sembarangan. Ini adalah suatu konferensi yang menyatakan sikap Indonesia terhadap kemerdekaan bagi bangsa-bangsa terjajah. Ini adalah sikap Indonesia atas kepemimpinan Indonesia agar kemerdekaan Indonesia kemudian membangun persaudaraan dunia," ucap Hasto.

Namun, setelah konferensi itu negara-negara seperti Maroko, Sudan, Aljazair, Tunisia dan lainnya mendapatkan tempat yang terbaik dalam memperjuangkan kemerdekaannya."Jadi bayangkan, kita negara baru berdiri, sudah bisa mempelopori negara-negara Asia Afrika yang mayoritas negara Muslim untuk merdeka dan kita yang membiayai mereka untuk merdeka," tutur Sekjen DPP PDI Perjuangan itu.

Para pejuang awal kemerdekaan negara-negara itu, sempat disewakan rumah oleh Bung Karno di Jalan Serang, Menteng untuk merancang kemerdekaannya.Dalam kesempatan itu, Hasto menuturkan pentingnya peran kepala sekolah untuk menggelorakan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang hebat.

"Jadi, inilah yang harus kita gelorakan kembali. Dari Kampus Revolusi Mental ini. Bukan hanya melakukan 'nation and character building', tapi juga mendidik putra putri bangsa Indonesia termasuk camat, para kepala desa, para kepala sekolah agar memiliki kesadaran terhadap historis bahwa Indonesia lahir dan didesain sebagai pemimpin di antara bangsa-bangsa di dunia," papar Hasto.

Dia mengaku bangga bisa bertemu dengan para kepala sekolah karena kepemimpinan Indonesia diawali dan digelorakan dari sekolah-sekolah, dari anak-anak didik yang memiliki semangat untuk meraih cita-cita setinggi-tingginya."Kunci kepemimpinan Indonesia diawali dan digelorakan dari sekolah-sekolah. Dari anak-anak didik menggelorakan bangsa Indonesia adalah bangsa hebat," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement