Rabu 28 Sep 2022 16:09 WIB

Atlet Puas dengan Venue Panjat Tebing pada Kejuaraan Dunia 2022 di Jakarta

Kejuaraan Dunia tahun depan dipastikan kembali digelar di Jakarta.

Rep: Fitrianto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Atlet panjat tebing Slovenia Mia Krampl berusaha memanjat mencapai puncak pada final kategori lead putri Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2022 IFSC Seri Jakarta di kawasan SCBD, Jakarta, Senin (26/9/2022). Atlet panjat tebing Slovenia Janja Garnbret meraih medali emas setelah berhasil mencapi puncak, sementara atlet panjat tebing Korea Selatan Seo Chae-hyun meraih perak dengan skor 40 dan Atlet panjat tebing Slovenia Mia Krampl meraih perunggu dengan skor 35+.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Atlet panjat tebing Slovenia Mia Krampl berusaha memanjat mencapai puncak pada final kategori lead putri Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2022 IFSC Seri Jakarta di kawasan SCBD, Jakarta, Senin (26/9/2022). Atlet panjat tebing Slovenia Janja Garnbret meraih medali emas setelah berhasil mencapi puncak, sementara atlet panjat tebing Korea Selatan Seo Chae-hyun meraih perak dengan skor 40 dan Atlet panjat tebing Slovenia Mia Krampl meraih perunggu dengan skor 35+.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah atlet memuji venue serta wall climbing yang digunakan pada ajang Kejuaraan dunia panjat tebing 2022 yang digelar di SCBD Park, Sudirman, Jakarta pada 24-26 September 2022  Aspar Jaelolo, atlet peraih emas nomor speed ketika dihubungi mengungkapkan kesemringahannya.

"Luar biasa, kita senang dengan venue yang kemarin digunakan. Lokasinya juga bagus, selain itu banyak masyarakat datang langsung menonton, pokoknya keren," kata dia kepada republika.co.id, Selasa (27/9/2022).

Baca Juga

Raviandi Ramadhan yang turun di kategori lead putra, dan mampu menorehkan sejarah sebagai atlet Indonesia pertama lolos babak final dan akhirnya menempati posisi delapan juga memuji venue. Namun, ia menyebut jalur yang digunakan bukan yang terberat yang pernah ditaklukan.

"Kualitas dunia pastinya venue dan dinding. Kemiringan jalur cukup menantang. Awalnya saya bayangkan jalur lead sulit, ternyata tidak juga. Saya rasa jalur ini bukan yang terberat. Di even nasional menurut saya ada yang lebih berat. Karena kita sudah punya pembuat jalur lead dam boulder yang cukup baik juga," ujar Ravianda.

Berkat kesuksesan ajang ini, Presiden International Federation of Sport Climbing (IFSC) Marco Maria Solaris memastikan Indonesia kembali mendapatkan slot tuan rumah Climbing World Cup 2023. 

“Sport Climbing ini olahraga baru, saya selalu senang bertemu pemimpin olahraga, di mana pun berada. Kami harus belajar banyak. Pada saat yang sama, saya juga senang bisa menyampaikan inspirasi dari cabang olahraga ini dan nilai yang kami bangun kepada kolega yang termasuk dalam bagian Olimpiade di seluruh dunia. Saya senang bisa datang ke sini di Indonesia sport,” kata Marco.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement