Rabu 28 Sep 2022 16:38 WIB

ASDP Pertahankan Rating AA dari Pefindo

Pencapaian rating korporat AA ini didapat ASDP sejak 2018.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah kapal Ferry yang hendak berlabuh berada di kawasan Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten (ilustrasi). PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) kembali meraih rating AA (Double A/Stable Outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan prospek untuk perusahaan stabil.
Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Sejumlah kapal Ferry yang hendak berlabuh berada di kawasan Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten (ilustrasi). PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) kembali meraih rating AA (Double A/Stable Outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan prospek untuk perusahaan stabil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) kembali meraih rating AA (Double A/Stable Outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan prospek untuk perusahaan stabil. Rating tersebut berlaku sejak 21 September 2022 hingga 1 September 2023.

Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin mengatakan pencapaian rating korporat AA ini didapat ASDP sejak 2018 atau sudah lima berturut-turut. “Peringkat diberikan berdasarkan data dan informasi dari Perusahaan serta Laporan Keuangan Non-Audited per 30 Juni 2022 dan Laporan Keuangan Audit per 31 Desember 2021,” kata Shelvy dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (28/9/2022). 

Baca Juga

Dia menjelaskan, pemeringkatan tersebut sebagai bentuk pengakuan dari institusi pemeringkat terpercaya yang menetapkan ASDP memiliki kemampuan sangat kuat untuk memenuhi kewajiban finansial secara penuh dan tepat waktu. Shelvy mengatakan hal tersebut menunjukkan perseroan memiliki fundamental bisnis yang kuat sehingga dapat dipercaya oleh investor. 

“Saat ini posisi pasar perusahaan telah mapan baik di segmen penyeberangan penumpang dan kendaraan serta memiliki profitabilitas yang stabil. Performa positif ini menjasi spirit bagi perusahaan dalam menuju 50 tahun ASDP,” ungkap Shelvy. 

Dengan begitu, ASDP dinilai sebagai perusahaan yang memiliki investment grade yang baik. Rating tersebut menegaskan bahwa ASDP mendapat dukungan kuat dari pemerintah dalam menjalani bisnis pelabuhan dan penyeberangan untuk mendukung konektivitas logistik nasional.

Shelvy menambahakan, perjalanan 2021 merupakan waktu recovery seluruh industri tanah air dalam menghadapi Covid-19 termasuk ASDP. Lalu pada 2022, Shelvy mengatakan ASDP semakin sustain ketika keluar dari masa pemulihan. 

“Kita bisa membuktikan performa finansial perusahaan dalam lima tetap stabil," tutug Shelvy.

Dia menuturkan, prospek bisnis ASDP yang stabil dapat dilihat dari laporan keuangan audited perusahaan pada 2021. ASDP berhasil membukukan pendapatan Rp 3,55 triliun dan laba bersih Rp 326,3 miliar. 

Pendapatan pada 2021 tersebut melampaui dari total pendapatan dalam kondisi normal sebelum Covid-19 pada 2019 sebesar Rp 3,31 triliun dan naik 11,10 persen dibanding realisasi tahun 2020 sebesar 3,1 triliun. Sementara untuk capaian laba bersih, mencapai 293,31 persen dari target dan mengalami pertumbuhan 80,13 persen dari laba pada 2020 sebesar Ro 181,14 miliar. 

“Capaian laba bersih 2021 ini bahkan yang tertinggi sepanjang sejarah sejak ASDP berdiri,” ucap Shelvy. 

Selain itu, kinerja positif juga didukung program pengendalian biaya melalui langkah efisiensi yang ditunjukan dengan operating ratio 72,05 peraen lebih rendah dibanding 2020 sebesar 76,91 perseb. Selanjutnya, BOPO pada 2021 sebesar 91,51 persen lebih rendah dibanding tahun 2021 sebesar 98,39 persen. 

“Hal ini menunjukan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan efisiensinya dengan adanya pengendalian keuangan terhadap realisasi beban pokok dan beban usaha,” ungkap Shelvy. 

Sementara itu, hingga Agustus 2022, ASDP berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 2,75 triliun. Nilai pendapatan tersebut mencapai 90,42 persen dari target RKAP 2022 sebesar Rp 3,04 triliun dan naik 24,35 persen dari realisasi 2021 sebesar Rp 2,21 triliun. 

Selanjutnya, ASDP berhasil membukukan laba sebesar Rp 486,44 miliar atau mencapai 342,03 persen dari target RKAP 2022 sebesar Rp142,22 miliar. Selain itu juga  mencapai 173,14 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu  sebesar Rp 178,09 miliar.

Sebelumnya, Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatak kinerja positif yang dicapai pada semester I 2022 didukung program pengendalian biaya melalui langkah efisiensi. Hal tersebut ditunjukan dengan operating ratio 59,88 persen lebih rendah 15,72 persen dibanding periode sama tahun lalu sebesar 71,05 persen. 

ASDP juga mencatat peningkatan cash ratio sebesar 70,11 persen yang turun sebesar 74,65 persen dari 2021 sebesar 276,58 persen. Sementara cutrent ratio sebesar 114,43 persen yang turun sebesar 55,48mpersen dari 2021.

"Dari kondisi ini, posisi ASDP menjadi perusahaan solvable, yakni memiliki kemampuan untuk membayar seluruh total hutangnya menggunakan total aset sebesar 22,19 persen dan Debt to Equity 16,05 persen,” jelas Ira.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement