Rabu 28 Sep 2022 19:34 WIB

Soal Digitalisasi Pendidikan, TECH Siap Dukung Menteri Nadiem

Salah satu misi Merdeka Belajar adalah percepatan digitalisasi.

Red: Agung Sasongko
Sejumlah murid belajar menggunakan perangkat laptop di SDN 01 Malasari, Nanggung, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/4/2022). Direktorat Sekolah Dasar (SD) Kemendikbudristek mengatakan bahwa perlu memberikan edukasi terkait Pemanfaatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) di sekolah dalam rangka digitalisasi pendidikan era merdeka belajar, sebagai salah satu dasar dari kebijakan pembangunan pendidikan saat ini.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Sejumlah murid belajar menggunakan perangkat laptop di SDN 01 Malasari, Nanggung, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/4/2022). Direktorat Sekolah Dasar (SD) Kemendikbudristek mengatakan bahwa perlu memberikan edukasi terkait Pemanfaatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) di sekolah dalam rangka digitalisasi pendidikan era merdeka belajar, sebagai salah satu dasar dari kebijakan pembangunan pendidikan saat ini.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT IndoSterling Technomedia (TECH) melalui aplikasi Edufecta siap mendukung Menteri Pendidikan Nadiem Makariem mewujudkan digitalisasi pendidikan tingkat dasar dan menengah dalam kerangka Merdeka Belajar. 

“Kami menyambut target luar biasa Menteri Nadiem dalam hal digitalisasi pendidikan untuk memudahkan akses bahan belajar dan pengajaran bagi para guru, TECH sebagai swasta siap mendukung langkah tersebut terutama dalam hal sistem,” tutur Direktur Utama TECH, Billy Andrian, dalam keterangan persnya, Rabu (28/9/2022).

Baca Juga

Pada pekan lalu, Senin (19/9/2022) Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) Transforming Education yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Kota New York, Amerika Serikat (AS).

Transforming Education Summit (TES) merupakan sebuah inisiatif untuk mendorong aksi bersama dalam mencari solusi terhadap tantangan pendidikan yang ada melalui transformasi pendidikan. KTT menjadi momentum terbesar bagi Indonesia untuk berbagi praktik baik seputar transformasi pendidikan yang dijalankan.

Dalam kunjungannya memenuhi undangan Sekretaris Jenderal PBB itu, Nadiem menjelaskan berbagai terobosan yang ada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) khususnya Merdeka Belajar.

Nadiem menjelaskan Indonesia pada era Presiden Joko Widodo telah memasuki digitalisasi pendidikan salah satunya ditandai para siswa tidak saja dapat mengakses bahan pendidikan yang sama begitu pula para guru yang dapat menggunakan aplikasi super yang memudahkan pengajaran.

Salah satu misi Merdeka Belajar adalah percepatan digitalisasi. Tak hanya terkait data administrasi namun menyentuh pada fasilitas digital yang dapat digunakan sebagai sumber belajar, sarana belajar serta dapat mengakses informasi yang akan membantu dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

Menurut Billy Andrian misi Merdeka Belajar untuk mempercepat digitaliasi sejalan dengan visi induk TECH sebagai big data enabler sehingga Edufecta menjadi mitra yang tepat untuk membangun pipeline big data di sektor pendidikan formal. 

“Sehingga percepatan digitalisasi tidak sekadar penyediaan fasilitas digital yang digunakan siswa dan guru namun menyentuh pada administrasi pendidikan yang akan membantu dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Ini penting proses digitalisasi pendidikan," ujarnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Ucu Komarudin, CEO PT Technomedia Interkom Cemerlang (Edufecta) menilai kontribusi yang dapat diberikan melalui Edufecta adalah memberikan kemudahan bagi ekosistem pendidikan hendak membangun digitalisasi pembelajarannya.

"Di sini Edufecta hadir untuk membangun pipeline pendidikan untuk peningkatan kualitas academic path. Sekaligus juga menjadi solusi atas jawaban tantangan dunia bisnis yang semakin dinamis pada masa sekarang dan masa depan," ujarnya.

Edufecta merupakan produk digital yang dikembangkan oleh PT IndoSterling Technomedia Tbk (TECH). Perusahaan yang saham pengendalinya dimiliki oleh Sean William Henley (SWH) ini merupakan salah satu anak usaha dari IndoSterling Group.

Sebelumnya, TECH bekerja sama dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) dalam upaya percepatan digitalisasi perguruan tinggi swasta dalam mewujudkan Program Kampus Merdeka yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement