Kamis 29 Sep 2022 00:15 WIB

PNM Salurkan Bantuan Sarana Ibadah di Bali

Bantuan disalurkan dalam bentuk dana hibah.

Red: Muhammad Hafil
PNM Salurkan Bantuan Sarana Ibadah di Bali
Foto: Dok Republika
PNM Salurkan Bantuan Sarana Ibadah di Bali

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Mendukung pembangunan sarana ibadah di sekitar wilayah Karangasem, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) menyalurkan bantuan kepada pengempon pura yaitu Pura Dadia Pasek Kayu Selem di Desa Baturinggit, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali. Bantuan disalurkan dalam bentuk dana hibah sebesar 60 juta rupiah. Bantuan ini secara simbolis diberikan oleh Tatang Sefi Setyono selaku Pemimpin Cabang PNM Bali kepada I Made Madia selaku ketua panitia pembangunan Pura Dadia Pasek Kayu Selem.

“Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan dan seluruh Insan PNM dalam bergotong-royong dengan harapan dapat memberikan manfaat, kenyamanan dan meningkatkan keimanan umat Hindu dan kelancaran penyelesaian pembangunan Pura Dadia Pasek Kayu Selem” ujar Tatang.

Baca Juga

Tatang juga mengatakan, penyaluran bantuan ini dilakukan juga untuk meningkatkan kepedulian karyawan PNM terhadap kehidupan sosial masyarakat serta meningkatkan kedekatan PNM terhadap lingkungan sekitarnya.

 "Melalui bantuan yang diberikan, kami berharap keberadaan PNM dengan proses bisnis yang dijalankan dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Tidak hanya dalam aspek pembiayaan, namun juga bermanfaat bagi kehidupan sosial masyarakat” ujar Tatang.

Sebagai informasi, hingga 27 September 2022 PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 142,9 T kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 12,7 juta nasabah. Saat ini PNM memiliki 4186 kantor layanan di seluruh Indonesia yang melayani UMKM di 34 Provinsi, 443 Kabupaten/Kota, dan 5640 Kecamatan.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَوْ اَنَّ قُرْاٰنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ اَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الْاَرْضُ اَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتٰىۗ بَلْ لِّلّٰهِ الْاَمْرُ جَمِيْعًاۗ اَفَلَمْ يَا۟يْـَٔسِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْ لَّوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ لَهَدَى النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَلَا يَزَالُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا تُصِيْبُهُمْ بِمَا صَنَعُوْا قَارِعَةٌ اَوْ تَحُلُّ قَرِيْبًا مِّنْ دَارِهِمْ حَتّٰى يَأْتِيَ وَعْدُ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيْعَادَ ࣖ
Dan sekiranya ada suatu bacaan (Kitab Suci) yang dengan itu gunung-gunung dapat digoncangkan, atau bumi jadi terbelah, atau orang yang sudah mati dapat berbicara, (itulah Al-Qur'an). Sebenarnya segala urusan itu milik Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman mengetahui bahwa sekiranya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Dan orang-orang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sampai datang janji Allah (penaklukkan Mekah). Sungguh, Allah tidak menyalahi janji.

(QS. Ar-Ra'd ayat 31)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement