Kamis 29 Sep 2022 21:26 WIB

Kemenkes Uji Coba Platform SatuSehat di 738 Puskesmas Jatim

SatuSehat merupakan platform yang integrasi layanan rekam medis digital pasien.

Red: Ratna Puspita
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melakukan uji coba integrasi layanan rekam medis digital pasien dalam Aplikasi SatuSehat pada 738 Puskesmas di Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melakukan uji coba integrasi layanan rekam medis digital pasien dalam Aplikasi SatuSehat pada 738 Puskesmas di Provinsi Jawa Timur (Jatim).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melakukan uji coba integrasi layanan rekam medis digital pasien dalam Aplikasi SatuSehat pada 738 Puskesmas di Provinsi Jawa Timur (Jatim). SatuSehat merupakan platform yang mengintegrasikan data, analisa, dan layanan yang mendukung pertukaran data kesehatan individu antarfasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).

"Selama tiga hari, 738 Puskesmas di Jawa Timur mengikuti uji coba untuk menilai kesiapan dalam melakukan interoperabilitas antarsistem pencatatan data pasien yang telah berjalan dengan SatuSehat," kata Chief Operating Officer Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes Daniel Oscar Baskoro di Jakarta, Kamis (29/9/2022).

Baca Juga

Platform tersebut diintegrasikan dengan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) untuk membantu penyederhanaan input aplikasi dalam rangka meningkatkan efisiensi pelayanan sekaligus mengakomodasi kebutuhan program serta menjadi basis pembuatan kebijakan. Menurut Daniel, uji coba itu dilakukan Kemenkes untuk mengetahui kesiapan Puskesmas sebagai penyedia layanan kesehatan primer dalam menjalankan program transformasi teknologi kesehatan.

Jawa Timur dipilih sebagai provinsi permulaan integrasi SatuSehat setelah Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (Dirjen Yankes), Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), dan DTO Kemenkes melakukan kunjungan dan penilaian atas aktivitas puskesmas dalam menggunakan Simpus pada akhir Agustus 2022. “Dari kunjungan tersebut, kami lihat Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah Puskesmas terbanyak yang memanfaatkan aplikasi Simpus secara aktif," ujarnya.

Melalui SatuSehat, kata Daniel, pasien bisa mendapatkan informasi mengenai kondisi kesehatannya dengan lebih transparan. Karena resume rekam medis di rumah sakit tercatat dan terekam secara digital dengan aman melalui persetujuan pemilik data. Puskesmas masuk ke dalam skema uji coba integrasi SatuSehat seperti halnya yang sedang dilakukan pada peserta alfa dan beta. Alfa merupakan kelompok uji coba yang terdiri atas 32 RSUD di DKI Jakarta beserta sembilan rumah sakit vertikal.

Sedangkan kelompok beta terdiri atas 41 fasyankes yang berasal dari rumah sakit swasta, laboratorium, praktek mandiri, dan apotek yang terpilih setelah mendaftar untuk uji coba dan telah melalui seleksi dan asesmen Kemenkes. "Secara paralel, uji coba dan mentoring di puskesmas maupun peserta alfa dan beta masih berlangsung hingga nantinya SatuSehat dapat dirilis untuk publik," katanya.

Setelah Jawa Timur, Kemenkes memperluas uji coba kepada Puskesmas di seluruh provinsi di pulau Jawa dan Bali hingga ke berbagai wilayah lainnya di seluruh Indonesia. “Harapannya pada akhir 2022 ini, ada sekitar 12.000 fasyankes yang akan terintegrasi dengan SatuSehat dan seluruh fasyankes pada 2023,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement