Kamis 29 Sep 2022 22:13 WIB

Jelang G20, Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat di Bandara Bali Dilakukan

Seluruh potensi yang ada di bandara dan sekitarnya harus dikerahkan untuk penanggulan

Rep: rahayu subekti/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah prajurit TNI AU berusaha menghalau pengunjuk rasa saat simulasi penanggulangan demonstrasi di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (29/9/2022). Kegiatan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan petugas keamanan dalam menanggulangi aksi unjuk rasa yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di objek vital selama pelaksanaan KTT G20 pada November mendatang.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Sejumlah prajurit TNI AU berusaha menghalau pengunjuk rasa saat simulasi penanggulangan demonstrasi di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (29/9/2022). Kegiatan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan petugas keamanan dalam menanggulangi aksi unjuk rasa yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di objek vital selama pelaksanaan KTT G20 pada November mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) melakukam latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) ke-107 di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada Kamis (29/9/2022). Latihan PKD bersifat skala penuh tersebut ditujukan untuk melatih dan menguji kemampuan dan kesigapan seluruh personel serta untuk menguji Standard Operating Procedure (SOP) ketika terjadi keadaan darurat di bandara. 

Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan seluruh potensi yang ada di bandara dan sekitarnya harus dikerahkan untuk menanggulangi keadaan darurat. “Untuk itu perlu untuk dilatih secara periodik sebagai upaya antisipasi yang akan membuat kita selalu dalam keadaan siap baik dari sisi sumber daya manusia, fasilitas dan dokumen yang dimiliki bandara," kata Faik dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (29/9/2022). 

Baca Juga

Dia menjelaskan layihan PKD tersebut juga ditujukan untuk menguji kesiapan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali jelang pelaksanaan KTT G20 di Bali pada pertengahan bulan November 2022. Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT G20 di Bali.

Faik menuturkan sebagai pintu gerbang, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai harus senantiasa bersiap. Tidak hanya dari sisi fasilitas dan pelayanan namun yang paling utama adalah safety and security. 

“Ancaman dapat terjadi kapan dan di mana saja. Jika lengah sedikit saja maka akan sangat mempengaruhi operasional bandara," tutur Faik.

Dalam latihan PKD tersebut, fungsi koordinasi, komunikasi, komando, dan sinkronisasi antar unit dan instansi komunitas bandara akan diuji. Selain untuk menguji personel, latihan PKD juga merupakan upaya untuk menguji Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara atau Airport Emergency Plan (AEP), Dokumen Program Keamanan Bandar Udara atau Airport Security Program (ASP), Dokumen Rencana Mitigasi Bencana di Bandara atau Airport Disaster Management Plan (ADMP), Buku Pedoman Bandar Udara Siaga Bencana atau Get Airport Ready Disaster (GARD), serta Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku di bandara.

Dalam pelaksanaannya, latihan PKD yang diselenggarakan oleh Angkasa Pura I untuk pertama kalinya sejak tahun 2020 tersebut terdiri atas tiga rangkaian latihan skala penuh. Ketiganya yakni latihan penanganan kecelakaan pesawat udara, penanganan ancaman keamanan bandara, dan penanganan bencana alam. 

"Simulasi dari ketiga latihan kami rancang sedemikian rupa sehingga mendekati kondisi nyata. Hal tersebut ditujukan untuk menguji kemampuan dan kesigapan personel, serta untuk menguji prosedur yang berlaku,” ungkap Faik. 

Faik memastikan seluruh kegiatan latihan PKD tidak mengganggu operasional penerbangan dan layanan kepada pengguna jasa di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Faik mengapresiasi sinergi dan kolaborasi dari seluruh instansi komunitas bandara yang terlibat dari awal persiapan hingga hari H pelaksanaan PKD di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement