Sabtu 01 Oct 2022 03:01 WIB

Akademis: Semarang Perlu Susun Peta Mikrozonasi Gempa

Peta mikrozonasi gempa dikembangkan dengan membagi satu wilayah dengan zona kecil

Red: Agung Sasongko
Gempa Bumi - Ilustrasi
Foto: EPA/NESTOR BACHMANN
Gempa Bumi - Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Windu Partono mengatakan Pemerintah Kota Semarang perlu menyusun peta mikrozonasi gempa untuk menindaklanjuti keberadaan lima sumber gempa di sekitar Ibu Kota Jawa Tengah itu.

"Pusat Studi Gempa Nasional pada 2017 telah merilis tentang lima sumber gempa sesar aktif di sekitar Kota Semarang," kata Windu di Semarang, Jumat.

Baca Juga

Kelima sumber gempa tersebut masing-masing Sesar Weleri, Sesar Semarang, Sesar Demak, Sesar Purwodadidan Sesar Rawapening.

Keberadaan kelima sesar tersebut, lanjut dia, perlu ditindaklanjuti dengan penelitian dan pembuatan Peta MikrozonasiGempa Kota Semarang untuk melihat tingkat kerentanan wilayah terhadap bahaya gempa.

Ia menjelaskan peta mikrozonasi gempa dikembangkan dengan membagi satu wilayah menjadi zona yang lebih kecil.

"Dengan pembagian zona yang lebih kecil maka potensi getaran permukaan tanah akibat sumber gempa terdekat dapat diidentifikasi dan diprediksi dengan lebih teliti.

Ia menuturkan pengembangan peta mikrozonasi sangat diperlukan karena peta getaran tanah yang dikembangkan Kementerian PUPR dibuat dalam skala nasional sehingga tidak mudah diamati secara kasat mata.

"Tujuan pengembangan peta mikrozonasi gempa untuk mengidentifikasi potensi bahaya di satu wilayah akibat skenario kejadian gempa," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement