Sabtu 01 Oct 2022 01:57 WIB

Wujudkan Ketahanan Pangan, Ini yang Dilakukan Papua Muda Inspiratif

Papua Muda Inspiratif (PMI) mempersiapkan penanaman jagung di Distrik Bomberay

Red: Bayu Hermawan
Ladang jagung (ilustrasi)
Ladang jagung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemuda Papua Muda Inspiratif (PMI) mempersiapkan penanaman jagung di Distrik Bomberay, Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Jagung akan ditanam di lahan seluas 250 hektar. 

Koordinator PMI Kabupaten Fakfak, Abdul Wahab menjelaskan, lahan jagung telah disediakan oleh Pemkab Fakfak. Hal itu disepakati setelah Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi BIN, Gde Made Kartikajaya, Bupati Fakfak, Untung Tamsil dan Wakil Bupati Fakfak, Yohana Dina Hindom. Program penanaman jagung ini diinisiasi dan digagas oleh Kepala BIN, Budi Gunawan dan Presiden Joko Widodo.

Baca Juga

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan orang tua kami dari BIN, Kepala BIN Pak Budi Gunawan, Deputi IV BIN Pak Gde Made Kartikajaya, yang sampai hari ini berjuang siang malam mendukung kami dari nol sampai jadi," kata Awi dalam keterangan.

Awi megatakan, pengelolaan jagung akan melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat dan investor, yaitu PT. Nuansa Lestarsi Sejahtera (NLS). Perusahaan itu merupakan mitra PMI Papua Barat dalam menyukseskan program pertanian di Distrik Kebar Timur, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. 

Awi mengungkapkan, penanaman jagung ini sebagai salah satu bukti dari totalitas BIN dan PMI dalam upaya mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat Papua dan Papua Barat. Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 09 Tahun 2020, tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Papua dan Papua Barat.

Bupati Fakfak Untung Tamsil mengatakan, saat ini pihaknya akan mendukung PMI dan BIN dalam menanam jagung di wilayahnya. Kedepan, bakal ada pengembangan potensi di sektor perikanan, pertanian, peternakan dan sektor lainnya. 

Tamsil pun berterima kasih kepada Gde Made Kartikajaya yang mau terjun langsung ke Fakfak sebagai upaya untuk mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Fakfak. "Lahan seluas 250 hektar kami siapkan untuk penanaman jagung yang di kelola PMI dan BIN," katanya.

Semenetara, PMI Fakfak kini memiliki sekretariat. Sekretariat berlokasi di Gedung Politeknik Negeri Fakfak. Sekretariat ini merupakan sekretariat bersama antara PMI dan Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) Krakminah di Politeknik Negeri Fakfak. 

Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi BIN, Gde Made Kartikajaya secara langsung meresmikan sekretariat dan melihat produk UMKM binaan PMI. Gde Made tang juga Pendamping Utama PMI disambut meriah oleh masyarakat. Ada juga penampilan tarian khas dari daerah Fakfak.

Direktur Politeknik Negeri Fakfak, M. Subhan mengaku senang dengan adanya kerjasama ini. Subhan juga menyampaikan kepada Gde Made Kartikajaya perlunya lab uji Aflatoxin untuk mengembangkan produk Pala. 

Sehingga, kampus yang mengedepankan riset ini dapat mengembangkan Pala agar bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Menurut Subhan, Gde Made Kartikajaya akan membantu Politeknik Negeri Fakfak agar memiliki lab tersebut. 

"Kami berharap bantuan berupa lab uji Aflatoxin bisa terwujud, agar ini menjadi satu gebrakan baik bagi Kab. Fakfak maupun Politeknik itu sendiri. Apabila lab ada, Pala di Fakfak ini bisa di ekspor langsung tanpa perantara melalui Surabaya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement