Sabtu 01 Oct 2022 17:46 WIB

Wakil Kepala BPIP Sampaikan Urgensi Pendidikan Pancasila di Hadapan Ribuan Guru Agama

Pendidikan Pancasila penting untuk diajarkan di semua jenjang dan jalur pendidikan

Red: Christiyaningsih
 Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Karjono menyampaikan urgensi atau pentingnya pendidikan Pancasila dan Moderasi Agama.
Foto: BPIP
Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Karjono menyampaikan urgensi atau pentingnya pendidikan Pancasila dan Moderasi Agama.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Karjono mewakili Kepala BPIP Yudian Wahyudi menyampaikan urgensi atau pentingnya pendidikan Pancasila dan Moderasi Agama.

"Tantangan global dan ancaman hilangnya identitas bangsa menjadikan Pendidikan Pancasila penting untuk diajarkan di semua jenjang dan jalur pendidikan," ujarnya kepada 10.000 pendidik Agama Islam yang hadir dalam Kongres AGPAII Ke-4 di gedung UPI Convention Centre, Padang, Sumatra Barat, Sabtu (1/10/2022).

Baca Juga

Menurutnya hal itu terjawab melalui PP 4 Tahun 2022 tentang Standar Nasional Pendidikan yang mengembalikan Pendidikan Pancasila sebagai mata ajar dan mata kuliah wajib. "Peran Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) sangat diperlukan sebagai benteng religius NKRI," tegasnya.

Sebelum melanjutkan materi saat sambutan, ia memperkenalkan Salam Pancasila terlebih dahulu. Menurutnya Salam Pancasila merupakan salam perekat dan pemersatu bangsa. Di tengah keragaman tradisi salam di berbagai agama dan budaya Indonesia, penting untuk memiliki tradisi salam yang melintasi batas-batas kultural demi memperkokoh persatuan bangsa.

“Salam Pancasila merupakan salam yang diadaptasi dari Salam Merdeka yang disampaikan Presiden Sukarno tak lama setelah kemerdekaan Indonesia," ujar Karjono.

Salam Pancasila mulai dikenalkan oleh Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri saat memberikan sambutan pada acara kegiatan penguatan Pendidikan Pancasila di Istana Bogor pada 12 Agustus 2017.

Lebih lanjut Karjono memberikan apresiasi atas deklarasi AGPAII. Antara lain menyatakan dan menegaskan nilai-nilai Islam rahmatan lil 'alamin, mempertahankan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta teladan dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila di sekolah dan di masyakakat.

"Kami juga mengapresiasi Ketua Umum AGPAII, yang tidak lain Manhan Marbawi Plt. Kepala Pusat dan Informasi BPIP," ucapnya.

Karjono memaparkan dengan menindaklanjuti PP 4 Tahun 2022 tentang Standar Nasional Pendidikan, BPIP telah menyiapkan 15 bahan ajar Pancasila mulai PAUD sampai dengan perguruan tinggi. "Mata ajar itu juga telah dilaunching sebagai mata ajar dan mata kuliah wajib oleh Mendikbud saat Peringatan Hari Lahir Pancasila tanggal 1 Juni 2022 lalu di Ende, Nusa Tenggara Timur," jelasnya.

Mengakhiri sambutan, ia berpesan kepada guru agama di seluruh Indonesia untuk selalu berpegang teguh pada Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945, Berbhineka tunggal Ika, dan menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. "Guru agama merupakan tulang punggung pendidikan, pahlawan tanda jasa, agen perubahan masyarakat yang srategis," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum AGPAII Mahnan Marbawi mengucapkan apresiasi kepada BPIP dan para peserta Kongres. Plt. Kepala PUSDATEKIN BPIP itu juga mengaku AGPAII selalu siap menjadi garda terdepan dalam menjaga, embumikan dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. "Kami dari AGPAII selalu siap dan komitmen menjadi garda terdepan untuk Pancasila," kata Mahnan.

Kongres AGPAII ke-4 berlangsung mulai 30 September 2022 dan akan berakhir 2 Oktober 2022. Dalam kesepatan tersebut turut hadir Gubernur Sumatra Barat dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Kakanwil Kementerian Agama, Forkompinda, serta kepala dinas se-Sumatra Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement