Ahad 02 Oct 2022 13:21 WIB

LPBH NU Tuntut Tragedi Kanjuruhan Diusut Tuntas

Nahdliyyin melakukan Sholat Ghoib untuk mendoakan ratusan suporter yang jadi korban.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Karta Raharja Ucu
Suporter sepak bola mengevakuasi seorang anak saat bentrokan terjadi di Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, Indonesia.
Foto: H. PRABOWO/EPA
Suporter sepak bola mengevakuasi seorang anak saat bentrokan terjadi di Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua LPBH NU Kota Malang, Fachrizal Afandi mendesak dilakukannya pengusutan secara tuntas terkait ketidakprofesionalan pelaksanaan penyelenggaran pertandingan Arema vs Persebaya yang menyebabkan 150-an orang meninggal dunia. Fachrizal mengatakan, pelaksanaan pertandingan harus sesuai ketentuan perundang-undangan utamanya Undang-Undang nomor 11 tahun 2022 tentang Keolahragaan dan aturan lain.

"Aturan yang mewajibkan penyelenggara menjamin dan mempersiapkan mitigasi terhadap keamanan dan keselamatan setiap orang yang hadir dalam pertandingan," kata Fachrizal, Ahad (2/10).

Fachrizal juga mendorong dilakukannya pemeriksaan secara menyeluruh atas keterlibatan aparat keamanan yang secara represif dan tidak tepat menggunakan gas air mata dalam pengendalian suporter. Di mana penggunaan gas air mata secara tegas dilarang dalam pasal 19 "FIFA Stadium Safety and Security Regulations".

photo
Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). - (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Selain itu, dia juga meminta penyelidikan dan penyidikan secara tuntas dan transparan untuk mengetahui penyebab utama dari meninggalnya ratusan suporter. Menurutnya, penyelidikan dan menyidikan secara tuntas diperlukan agar dapat ditemukan siapa orang yang bertanggung jawab atas hilangnya nyawa ratusan suporter ini.

Fachrizal juga mengajak warga Nahdliyyin melakukan Sholat Ghoib untuk mendoakan ratusan suporter yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut. "Agar warga Nahdliyyin melakukan Sholat Ghoib kepada ratusan korban yang wafat akibat tragedi kemanusiaan di Malang ini," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement