Selasa 04 Oct 2022 17:03 WIB

Dinas PUPR Depok Segera Perbaiki Jembatan GDC yang Rusak Parah

Kondisi jembatan GDC yang rusak saat ini sudah cukup membahayakan.

Rep: ruzdy nurdiansyah/ Red: Partner
.
Foto: network /ruzdy nurdiansyah
.

Jalan GDC saat diperbaiki tahun lalu.
Jalan GDC saat diperbaiki tahun lalu.

ruzka.republika.co.id--Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok akhirnya segera memperbaiki jembatan Grand Depok City GDC yang rusak parah. Kondisi jembatan GDC saat ini sudah cukup membahayakan.

"Jembatan yang menghubungi antara Kecamatan Pancoran Mas dengan Sukmajaya dalam waktu dekat akan segera diperbaiki Pemkot Depok dengan pengerjaan perbaikan yang ikonik," ujar Kepala Dinas PUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianty, Selasa (04/10/2022).

Menurut Citra, selain akan diperbaiki Jalan Boulevard GDC namun juga termasuk rehabilitasi jembatan sudah alami kerusakan dan berlubang sehingga menimbulkan kemacetan.

"Tahun ini ada sembilan kegiatan prioritas pembangunan, salah satunya rehab Jembatan GDC. Kemudian, betonisasi Jalan Boulevard GDC,” jelasnya.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, selain rehabilitasi dan betonisasi Jalan GDC, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akan melaksanakan sembilan kegiatan prioritas pembangunan infrastruktur tahun ini.

“Penataan pedesterian Jalan Margonda segmen 3 serta penanganan pekerjaan beton dari Simpang Kartini sampai sebelum Ciliwung,” terangnya.

Pembangunan lainnya, lanjut Idris, yakni pembuatan Detail Engineering Design (DED) alun-alun dan taman hutan kota wilayah barat, renovasi Puskesmas Bojongsari, pembangunan pusat Olahraga dan UMKM di beberapa kecamatan. Pembangunan dan penataan lingkungan pada kantor kecamatan dan beberapa kantor kelurahan serta pembangunan dan penataan lingkungan Taman Musik Kota Depok.

“Akhir tahun merupakan puncak kegiatan pembangunan. Kami mohon maaf jika pekerjaan ini mengganggu mobilisasi maupun kenyamanan masyarakat. Pembangunan ini untuk kepentingan publik,” paparnya.

Ia mengutarakan, di awal pandemi Covid-19 masyarakat berada pada zona ketakutan, kemudian masuk zona belajar dalam beradaptasi dengan perubahan yang signifikan.

“Saat ini memasuki zona tumbuh, yaitu fase untuk mengevaluasi beragam dinamika yang terlewati. Ini momentum untuk kami merancang dan melanjutkan berbagai program prioritas pembangunan daerah. Mudah-mudahan bisa terlaksana dan selesai tepat waktu,” pungkasnya. (Rusdy Nurdiansyah)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement